Jembatan Pal 3 Ambruk , Keresahan Masyarakat dan Tantangan Profesionalitas Pengelola Proyek

Profesionalitas PPK Satker BPJN Babel,Ambruknya Konstruksi Jalan Jembatan Pal 3 Bangka Barat Diduga Tak Sesuai RAB dalam Pengerjaan

DETIKBABEL.COM,BANGKA BELITUNGAmbruknya jembatan Pal 3 di Kabupaten Bangka Barat, Muntok, telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat. Konstruksi yang gagal ini menjadi sorotan publik yang mempertanyakan profesionalitas Penanggung Jawab Pekerjaan (PPK) dari Satuan Kerja (Satker) Badan Pengelola Jalan Nasional (BPJN) di Bangka Belitung. Sabtu (25/5/2024).

Dalam sebuah laporan terbaru, ambruknya jembatan tersebut dianggap sebagai kegagalan konstruksi yang signifikan. Perhatian publik terhadap penyelenggara jalan dan pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan konstruksi menjadi sangat penting.

Apakah ini merupakan kegagalan perencanaan atau kelalaian dalam pelaksanaan proyek, pertanyaan-pertanyaan tersebut menggantung tanpa jawaban yang memuaskan.

Menghadapi situasi ini, masyarakat menuntut agar Kementerian Pekerjaan Umum turun tangan untuk melakukan penyelidikan dan audit menyeluruh terhadap keandalan teknis jembatan yang telah ambruk ini.

Jika ditemukan adanya kelalaian atau pelanggaran dalam pelaksanaan proyek, maka pihak yang bertanggung jawab harus dikenai sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Dalam penyelidikan ini, peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Pemeriksaan BPK terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan jembatan, seperti besi dan semen, dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kualitas konstruksi yang telah dilakukan.

Temuan-temuan dari pemeriksaan ini akan menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Menilik pada proses pembangunan jembatan, tanggung jawab PA/KPA (Pejabat Pembuat Komitmen) dalam menetapkan anggaran untuk operasional PPK selama masa pemeliharaan sangatlah penting.

Serah Terima Akhir Hasil Pekerjaan (Serah Terima Akhir) yang dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir juga merupakan tahapan krusial dalam menilai kualitas pekerjaan.

Namun, terlepas dari prosedur yang telah ditetapkan, peristiwa ambruknya jembatan Pal 3 menimbulkan kekhawatiran yang sangat nyata. Kecemasan masyarakat terhadap keselamatan dan keandalan infrastruktur yang ada di sekitar mereka menjadi sangat beralasan.

Meskipun dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dampaknya terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pihak-pihak terkait tidak bisa diabaikan.

Dengan begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, baik pemerintah maupun masyarakat perlu bersatu untuk menuntut kejelasan dan akuntabilitas atas kegagalan ini. Satu hal yang pasti, peningkatan pengawasan dan pengendalian mutu dalam proyek-proyek infrastruktur menjadi hal yang mendesak, demi menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama.

(Penulis : Sudarsono-KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *