Location-Based SMS: sistem tersebar berbasis area LOS

Advertisements
Advertisements

S.N.M.P. Simamora

 

DETIKBABEL.COM, Jangkauan jarak pancar-terima antar dua devices yang saling berkomunikasi dapat diistilahkan dengan _Line-of-Sight_ (LOS). Prinsip dasarnya seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Prinsip kerjanya seperti diulas pada Teori Efek _Doppler_, yakni saat Rx menjauh dari LOS sinyal pancar-terima Tx maka semakin melemah menerima gelombang tersebut; demikian juga sebaliknya saat Rx mendekati ke LOS sinyal pancar-terima Tx maka semakin menguat menerima gelombang dari Tx.

Gambar 1.Prinsip LOS (terlampir)

Prinsip ini diadopsi pada metode _Location-Based_ SMS, dimana mode komunikasi yang diterapkan adalah jenis _simplex method_, seperti diulas pada artikel di alamat: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view_data/implementasi-alternatif-layanan-komunikasi-ekampus-berbasis-simplex-communication-method/. Sederhananya dapat dijelaskan pada mode komunikasi jenis _simplex_, komunikasi hanya berjalan satu-arah; artinya _transmitter_ hanya mengirimkan sinyal informasi tanpa ada balasan dari _receiver_. Seperti halnya dapat dicontohkan pada siaran berita televisi atau radio, berita yang ditampilkan sebuah _web-site_ (situs) berita; dimana receiver dalam hal ini pendengar, pemirsa atau pembaca tidak bisa membalasa atau merespon kepada si pihak pengirim.

Dalam layanan telekomunikasi bergerak, salah layanan yang dikenal adalah SMS (_Short Message Service_); yakni layanan berbasis text yang menggunakan kanal komunikasi data seperti halnya layanan telefax atau telegram, yakni layanan pengiriman pesan teks tertulis dari satu lokasi ke lokasi lain yang menggunakan jaringan telekomunikasi tetap; sedangkan SMS menggunakan jaringan telekomunikasi bergerak. Pada layanan SMS, _receiver_ dapat membalas pesan yang telah dikirimkan kepada _transmitter_.

Model propagasi pada jaringan telekomunikasi bergerak ditunjukkan pada Gambar 2, dimana A, B dan C merupakan sentral yang dapat menjangkau receiver provider-nya dalam batas LOS yang dimilikinya. Apabila A, B, C adalah sentral _provider_ yang sama, maka saat seorang receiver meninggalkan LOS salah satu sentral (misalkan B) berpindah ke LOS A, maka ini yang disebut dengan _hand-over_ atau _hand-off_.

Gambar 2.Model propagasi pada telekomunikasi seluler (terlampir)

Bila dibandingkan dengan layanan _voice_ pada jaringan telekomunikasi, layanan SMS lebih murah tarifnya; sehingga dalam memanfaatkan teknologi layanan telekomunikasi untuk mempromosikan sebuah produk; dimanfaatkan sebuah metode yakni _Location-Based_ SMS Adapun prinsip kerjanya mengadopsi dari metode SMS _Gateway_ layanan jaringan komputer, dimana sebuah _server_ difungsikan untuk mengirimkan pesan berbasis teks satu-arah kepada setiap _host-computer_ sebagai _client_ di dalam domain jaringan yang terhubung dengannya. Layanan ini bisa diaktifkan oleh pelaku usaha untuk mempromosikan produk-produk jualannya dengan menghubungi salah satu _provider_ telekomunikasi bergerak. Untuk lebih mendeskripsikannya bisa dilihat kembali pada Gambar 2, dan asumsikan A, B, dan C adalah sentral _provider_ telekomunikasi bergerak yang berbeda. Misalkan pelaku usaha telah memesan atau berlangganan kepada _provider_ B sebanyak 100-client (_mobile-station_), maka saat _client provider_ B melintas dari jangkauan LOS tempat usaha (gerai toko) maka SMS promosi akan dikirimkan kepada _mobile-station client_ tersebut; demikian bila ada 99 _client_ yang melintas SMS promosi akan dikirimkan dalam batas-jangkauan LOS.

Namun oleh sebab metode dasarnya dikembangkan dari layanan SMS Gateway, metode _Location-Based_ SMS ini juga dapat diterapkan mengguakan teknologi jaringan komunikasi data. Ada beberapa layanan SMS _Gateway_ yang bisa diujicoba untuk mengimplementasikan _Location-Based_ SMS dalam tujuan promosi produk dari pelaku usaha dan bisnis restoran. Contoh beberapa aplikasi tersebut seperti: Twilio, Nexmo, Infobip. Namun bila menggunakan provider telekomunikasi bergerak, maka otomatis SMS promosi akan dikirimkan ke _mobile-station_ (perangkat pelanggan _provider_ tersebut) saat melewati gerai toko pelanggan layanan SMS _Gateway_.

Lalu pertanyaan mendasarnya, dimana ‘kah pemancar SMS dialokasikan; apakah di sentral BTS _provider_ atau di toko/gerai sebagai pihak penyedia promosi. Penjelasannya adalah toko atau gerai (misalnya, sebuah kafe atau mall) memiliki sebuah sistem atau aplikasi perangkat lunak. Sistem ini terintegrasi dengan _platform Location-Based_ SMS milik operator seluler atau pihak ketiga. Dengan demikian, SMS tetap dikirimkan dari sentral BTS _provider_ telekomunikasi bergerak tersebut.

Gambar 3.Terapan metode Location-Based SMS selain kebutuhan promosi (terlampir)

Selain metode _Location-Based_ SMS yang diterapkan untuk kebutuhan promosi, juga dapat dilakukan untuk pengiriman sosialisasi informasi seperti misalkan, informasi cuaca (lihat Gambar.3) atau sosialisasi berita legislatif (lihat Gambar.4). Pada contoh yang diperlihatkan bahwa BMKG menjalin kerjasama dengan _provider_-X dan lembaga MPR RI menjalin kerjasama dengan _provider_-Y; untuk memanfaatkan _Location-Based_ SMS dalam penyebaran informasi kepada masyarakat.

 

_Dosen IDE LPKIA Bandung_

_Alumni Dept. Elektroteknik, ITB Bandung_

_Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (adi.or.id)_

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *