Detikbabel.com, Pangkalpinang – Aksi kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat Bangka Belitung. Di tengah tingginya curah hujan di Pangkalpinang, para relawan Karang Taruna Provinsi Bangka Belitung kembali menerima dukungan besar dari tiga yayasan dan lembaga pendidikan Islam yang menunjukkan komitmen kepedulian yang kuat terhadap sesama. Selasa (9/12/2025).
Bantuan pertama datang dari Indonesian Al-Quran Center (IAC) Bangka Belitung. Rombongan yang dipimpin oleh ketuanya, Ustadzah Tirza, menyerahkan bantuan berupa uang tunai serta pakaian layak pakai kepada relawan di posko titik nol kilometer Pangkalpinang. Bantuan ini dihimpun dari para santri, wali santri, serta jamaah yang tergabung di bawah naungan IAC. Dalam suasana hujan, proses serah terima tetap berlangsung penuh kehangatan sebagai wujud kepedulian antarumat.
Selanjutnya, bantuan logistik dalam jumlah besar diserahkan oleh Yayasan Jamalul Muhibbin dari Air Itam, Kota Pangkalpinang. Pengangkutan dilakukan menggunakan mobil pickup yayasan yang diketuai oleh Jamal. Karung-karung berisi kebutuhan bantuan diturunkan langsung oleh para pengurus yayasan untuk kemudian disalurkan melalui relawan Karang Taruna. Sikap gotong royong para pengurus menjadi gambaran nyata persatuan umat dalam membantu mereka yang sedang tertimpa musibah.
Dukungan juga datang dari Keluarga Besar Pondok Pesantren At-Toybah Balunijuk, Bangka. Mereka menyerahkan donasi tunai senilai Rp17.222.300 sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban bencana di Sumatera. Bantuan itu disalurkan melalui relawan untuk kemudian diteruskan ke wilayah terdampak.
Ketua Karang Taruna Provinsi Bangka Belitung, Haidir Asnan, menyampaikan rasa haru atas kepedulian tiga yayasan Islam tersebut. Menurutnya, aksi solidaritas yang ditunjukkan para donatur mencerminkan kuatnya nilai kemanusiaan dalam ajaran Islam. “Saya sangat terharu melihat kepedulian umat. Inilah bukti bahwa ukhuwah tidak berhenti pada kata, tetapi hadir melalui tindakan nyata,” ujarnya.
Arus bantuan yang terus mengalir ini menjadi penegas bahwa masyarakat Bangka Belitung, khususnya komunitas Islam, berdiri bersama dalam meringankan beban para korban di Sumatera. Solidaritas ini bukan sekadar bentuk donasi, melainkan cerminan nilai kemanusiaan dan keimanan yang hidup dalam keseharian masyarakat. (Red/*)












