Mentok – Perairan Tembelok di Bangka Barat menjadi pusat perhatian ketika aktivitas tambang laut ponton membawa berkah ekonomi yang signifikan bagi warga Desa Muntok Asin. Dengan peningkatan pendapatan yang nyata, para warga dan pedagang setempat melaporkan peningkatan bisnis yang menggembirakan di sekitar pesisir pantai.
Dewi, seorang warga Desa Muntok Asin, mengungkapkan rasa syukurnya terhadap keberadaan tambang laut ini. Meskipun ia tidak memberikan rincian pasti mengenai jumlah fee yang mereka terima, ia menegaskan bahwa tambang ini sangat membantu perekonomian mereka.
“Kami sangat-sangat terbantu perekonomian kami,” ujar Dewi dengan penuh semangat, Sabtu,(16/09/2023)
Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, tiap kepala keluarga di desa tersebut rata-rata mendapatkan sekitar Rp3 juta rupiah untuk hasil tambang selama lima hari, dengan pembagian yang dilakukan seminggu sekali, biasanya setiap hari Jumat.
Eka, seorang ibu rumah tangga di desa tersebut, juga menceritakan perubahan besar dalam hidupnya berkat tambang laut ini. Sebelumnya, pendapatan suaminya hanya berasal dari hasil tangkapan ikan sebagai nelayan, yang biasanya hanya sekitar Rp150 ribu per hari.
“Biasanya hanya dapat sekitar Rp150 ribu perhari, pak. Kini sejak ada tambang, alhamdulillah,” katanya dengan wajah sumringah.
Selain membawa manfaat bagi pendapatan warga, tambang laut ini juga memberikan dorongan ekonomi bagi pedagang lokal. Pesisir pantai di Desa Muntok Asin menjadi lebih hidup, dengan penjual jajanan makanan dan minuman serta warung makanan yang sibuk melayani para pembeli.
Kehadiran tambang laut ini tidak hanya menjadi berita baik bagi desa ini, tetapi juga menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana komunitas lokal dapat mengatasi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang yang berkelanjutan. (KBO Babel)
Tambang Laut di Tembelok Bangka Barat Berkah Ekonomi di Pesisir Pantai Desa Muntok Asin
Mentok – Perairan Tembelok di Bangka Barat menjadi pusat perhatian ketika aktivitas tambang laut ponton membawa berkah ekonomi yang signifikan bagi warga Desa Muntok Asin. Dengan peningkatan pendapatan yang nyata, para warga dan pedagang setempat melaporkan peningkatan bisnis yang menggembirakan di sekitar pesisir pantai.
Dewi, seorang warga Desa Muntok Asin, mengungkapkan rasa syukurnya terhadap keberadaan tambang laut ini. Meskipun ia tidak memberikan rincian pasti mengenai jumlah fee yang mereka terima, ia menegaskan bahwa tambang ini sangat membantu perekonomian mereka.
“Kami sangat-sangat terbantu perekonomian kami,” ujar Dewi dengan penuh semangat, Sabtu,(16/09/2023)
Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, tiap kepala keluarga di desa tersebut rata-rata mendapatkan sekitar Rp3 juta rupiah untuk hasil tambang selama lima hari, dengan pembagian yang dilakukan seminggu sekali, biasanya setiap hari Jumat.
Eka, seorang ibu rumah tangga di desa tersebut, juga menceritakan perubahan besar dalam hidupnya berkat tambang laut ini. Sebelumnya, pendapatan suaminya hanya berasal dari hasil tangkapan ikan sebagai nelayan, yang biasanya hanya sekitar Rp150 ribu per hari.
“Biasanya hanya dapat sekitar Rp150 ribu perhari, pak. Kini sejak ada tambang, alhamdulillah,” katanya dengan wajah sumringah.
Selain membawa manfaat bagi pendapatan warga, tambang laut ini juga memberikan dorongan ekonomi bagi pedagang lokal. Pesisir pantai di Desa Muntok Asin menjadi lebih hidup, dengan penjual jajanan makanan dan minuman serta warung makanan yang sibuk melayani para pembeli.
Kehadiran tambang laut ini tidak hanya menjadi berita baik bagi desa ini, tetapi juga menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana komunitas lokal dapat mengatasi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang yang berkelanjutan. (KBO Babel)
Comment