Perjalanan Karier Djaja Suparman: Dari Panglima TNI-AD Hingga Penjara

 


Jakarta – Djaja Suparman adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang lahir pada 11 Desember 1949. Namanya mencuat ke permukaan setelah terlibat dalam kasus korupsi sebesar Rp 13,3 miliar yang mengguncang dunia politik dan militer Indonesia. Djaja pernah menikah dengan Connie Bakrie, seorang pengusaha dan anggota keluarga Bakrie yang terkenal, namun mereka bercerai pada tahun 2014 setelah memiliki tiga orang anak. Jumat (16/2/2024).

Karier militer Djaja Suparman mencatat sejumlah jabatan penting. Dia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada tahun 1999-2000.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta pada 1998 hingga 1999, dan Panglima Kodam V/Brawijaya pada 1997-1998.

Selama karier militernya, Djaja terlibat dalam berbagai penugasan dan memegang tanggung jawab besar di berbagai daerah di Indonesia.

Pendidikan militer Djaja dimulai saat ia masuk Akademi Militer pada tahun 1972. Setelah lulus, ia dipercaya untuk memimpin berbagai unit dan satuan di berbagai tempat di Indonesia.Sebelum pensiun dari militer, Djaja terakhir menjabat sebagai Irjen (Inspektur Jenderal) TNI.

Namun, karier cemerlang Djaja tercoreng oleh kasus korupsi yang menimpanya. Pada tahun 2013, ia terlibat dalam kasus korupsi sebesar Rp 17,6 miliar saat menjabat Pangdam V/Brawijaya.

Kasus ini berawal dari penerimaan kompensasi sejumlah uang dari PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Dari uang tersebut, Rp 4,2 miliar digunakan untuk kepentingan Kodam, namun sisanya, Rp 13,3 miliar, tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Djaja akhirnya diadili dan divonis hukuman penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp 30 juta.

Dia juga diwajibkan untuk mengembalikan uang korupsi sebesar Rp 13,3 miliar. Kasus ini menjadi salah satu dari sekian banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di Indonesia dan menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal dari hukum, termasuk dalam lingkaran militer.

Djaja Suparman adalah contoh yang menyedihkan tentang bagaimana seorang yang pernah memiliki karier gemilang dalam militer bisa terjerumus dalam praktik korupsi.

Kasus ini juga menjadi peringatan bagi pejabat publik lainnya bahwa integritas dan kejujuran harus selalu dijunjung tinggi, karena korupsi tidak hanya merugikan negara namun juga merusak citra dan kepercayaan publik terhadap institusi militer. (Sumber : Suara.Com, Editor : KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *