Bangka Belitung – Keterlambatan pembayaran gaji telah membawa penderitaan kepada sejumlah pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, Kepulauan Bangka Belitung. Mereka telah mencoba bertahan selama empat bulan tanpa gaji, meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan bahkan terpaksa mengutang hanya untuk sampai ke tempat kerja.
Pegawai P3K ini, yang berdedikasi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menghadapi masa-masa sulit yang menguji kesabaran mereka. Mereka merasakan dampak finansial yang sangat berat akibat keterlambatan gaji mereka. Kondisi ini telah membuat mereka terjebak dalam lingkaran utang dan ketidakpastian.
Salah satu pegawai P3K dengan ekspresi wajah yang penuh kekhawatiran berkata, “Kami sudah empat bulan tidak terima gaji, terakhir pada bulan Mei 2023 lalu. Kadang harus pinjam uang kepada kawan, untuk biaya hidup sehari-hari. Termasuk bbm motor kadang harus ngutang, untuk berangkat kerja.” Ujar salah satu pegawai RSUD Soekarno Babel.
Situasi ini telah membuat mereka merasa terjepit, dengan tidak ada pilihan lain selain bergantung pada bantuan finansial dari teman-teman mereka untuk bertahan hidup. Kehidupan mereka sehari-hari telah terganggu oleh ketidakpastian tentang kapan gaji mereka akan dibayarkan.
Para pegawai ini berharap agar pihak rumah sakit segera memperhatikan nasib mereka dan segera mencairkan gaji yang telah lama tertunda. Mereka berharap agar suara mereka didengar dan masalah ini segera mendapat penyelesaian.
Namun, respons dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, dr. H. Andri Nurtito, MARS, tidak memberikan banyak harapan. Dr. Andri meminta Jurnalis Babel untuk menghubungi langsung Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung.
“Mohon maaf, bapak mungkin bisa langsung menghubungi direkturnya ya, makasih,” ujar dr. Andri Nurtito, MARS.
Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, dr. Ira Ajeng Astried, dalam konfirmasinya mengungkapkan bahwa gaji Pegawai P3K tenaga kesehatan baru akan dimasukkan dalam anggaran APBD Perubahan 2023.
“Baru masuk dalam anggaran APBD Perubahan 2023 pak,” tukas Direktur RSUD Soekarno Babel, dr. Ira Ajeng Astried.
Dalam situasi ini, Ira Ajeng Astried berjanji bahwa begitu APBD Perubahan 2023 telah disahkan dan Dana Pembangunan dan Pengeluaran Anggaran (DPPA) sudah keluar, gaji mereka akan segera dibayarkan. Meskipun begitu, pernyataan ini mungkin tidak memberikan banyak kelegaan kepada para pegawai yang telah menahan diri terlalu lama.
Kejadian ini mencerminkan betapa pentingnya manajemen anggaran yang tepat dalam pemerintahan daerah. Para pegawai P3K ini tidak hanya membutuhkan gaji mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, tetapi juga untuk melunasi utang yang telah mereka akumulasikan selama berbulan-bulan. Mereka berharap agar situasi ini segera mendapat perhatian serius dan solusi yang memadai. (Redaksi)
Pegawai P3K di RSUD Dr. Soekarno Bangka Belitung Terlilit Utang Akibat Keterlambatan Gaji
Bangka Belitung – Keterlambatan pembayaran gaji telah membawa penderitaan kepada sejumlah pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, Kepulauan Bangka Belitung. Mereka telah mencoba bertahan selama empat bulan tanpa gaji, meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan bahkan terpaksa mengutang hanya untuk sampai ke tempat kerja.
Pegawai P3K ini, yang berdedikasi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menghadapi masa-masa sulit yang menguji kesabaran mereka. Mereka merasakan dampak finansial yang sangat berat akibat keterlambatan gaji mereka. Kondisi ini telah membuat mereka terjebak dalam lingkaran utang dan ketidakpastian.
Salah satu pegawai P3K dengan ekspresi wajah yang penuh kekhawatiran berkata, “Kami sudah empat bulan tidak terima gaji, terakhir pada bulan Mei 2023 lalu. Kadang harus pinjam uang kepada kawan, untuk biaya hidup sehari-hari. Termasuk bbm motor kadang harus ngutang, untuk berangkat kerja.” Ujar salah satu pegawai RSUD Soekarno Babel.
Situasi ini telah membuat mereka merasa terjepit, dengan tidak ada pilihan lain selain bergantung pada bantuan finansial dari teman-teman mereka untuk bertahan hidup. Kehidupan mereka sehari-hari telah terganggu oleh ketidakpastian tentang kapan gaji mereka akan dibayarkan.
Para pegawai ini berharap agar pihak rumah sakit segera memperhatikan nasib mereka dan segera mencairkan gaji yang telah lama tertunda. Mereka berharap agar suara mereka didengar dan masalah ini segera mendapat penyelesaian.
Namun, respons dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, dr. H. Andri Nurtito, MARS, tidak memberikan banyak harapan. Dr. Andri meminta Jurnalis Babel untuk menghubungi langsung Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung.
“Mohon maaf, bapak mungkin bisa langsung menghubungi direkturnya ya, makasih,” ujar dr. Andri Nurtito, MARS.
Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, dr. Ira Ajeng Astried, dalam konfirmasinya mengungkapkan bahwa gaji Pegawai P3K tenaga kesehatan baru akan dimasukkan dalam anggaran APBD Perubahan 2023.
“Baru masuk dalam anggaran APBD Perubahan 2023 pak,” tukas Direktur RSUD Soekarno Babel, dr. Ira Ajeng Astried.
Dalam situasi ini, Ira Ajeng Astried berjanji bahwa begitu APBD Perubahan 2023 telah disahkan dan Dana Pembangunan dan Pengeluaran Anggaran (DPPA) sudah keluar, gaji mereka akan segera dibayarkan. Meskipun begitu, pernyataan ini mungkin tidak memberikan banyak kelegaan kepada para pegawai yang telah menahan diri terlalu lama.
Kejadian ini mencerminkan betapa pentingnya manajemen anggaran yang tepat dalam pemerintahan daerah. Para pegawai P3K ini tidak hanya membutuhkan gaji mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, tetapi juga untuk melunasi utang yang telah mereka akumulasikan selama berbulan-bulan. Mereka berharap agar situasi ini segera mendapat perhatian serius dan solusi yang memadai. (Redaksi)
Comment