Opini Oleh Muhamad Zen
Di saat perekonomian terpuruk dan pertumbuhan ekonomi tidak beranjak dari angka 1,2 % akibat turbulensi ekonomi tak seorang pun pejabat pemprov Babel yang berani mengaku bertanggung jawab serta secara jantan minta maaf kepada masyarakat Babel. Malah sebaliknya dijawab dengan keberhasilan pengendalian inflasi, padahal kalau cuma angka – angka seperti itu mahasiswa semester 2 Fakultas Ekonomi lebih fasih dan paham bagaimana supaya inflasi dapat dikendalikan. Cukup dengan memaksimalkan penyerapan anggaran (belanja modal) maka otomatis inflasi terkendali.
Hari ini saya mencoba bertanya kepada salah satu tokoh masyarakat tentang pernyataan PJ Gubernur Babel di salah satu media tentang masyarakat yang enggan bayar pajak kendaraan menjadi penyebab utama capaian PAD Pemprov Babel baru di kisaran angka 37%, mohon maaf ya saya tidak merespon atau menjawab bunyi – bunyian, saya hanya menjawab pikiran, jawabnya.
Tanpa rasa malu hanya bisa menyalahkan masyarakat enggan membayar pajak kendaraan hingga PAD Babel tak sampai target, jangan hanya mengharapkan masyarakat untuk memberi, coba jika kita masyarakat yang bertanya balik ke Pemrov Babel apa yang mereka berikan kepada masyarakat. Dengan situasi ekonomi yang hari ini sedang tidak baik- baik saja jangankan untuk bayar pajak kendaraan, untuk bisa makan saja dan membiayai sekolah anak sudah bersyukur.
Saat masyarakat membutuhkan campur tangan Pemprov untuk menampung atau membeli tandan buah segar (sawit) mereka, maka bagai kan pesawat tempur Pj Gub mengelak dan bersembunyi di balik kebijakan pemerintah pusat. Hanya kata sabar yang keluar dari mulutnya.
Apakah sudah hilang empati nya atau memang tidak punya hati hingga abai jika menyangkut kepentingan masyarakat, ini lah fakta yang ada. Sementara itu 60% dari APBD Babel dihabiskan untuk belanja rutin termasuk dinas liar, ehh..salah, dinas luar para pejabat daerah maksudnya. Malam jadi pagi, siang jadi sore dan seterusnya, luar biasa sibuk.
Untungnya kini ada salah satu stafsus Pj Gub, FZ kini gencar meniagakan kenaikan eselon di OPD – OPD di pemprov Babel. Boleh lah untuk menambah PAD Babel, hehehehe.
Miskin karya tapi kaya gaya itulah potret kinerja pemprov Babel, karena tidak mumpuni memimpin, akhirnya jika ada target tidak tercapai maka masyarakat yang di salahkan. Akhirnya kami membenarkan pendapat salah satu anggota DPR RI yang mengatakan bahwa 40% dari Pj, baik PJ Gubernur maupun PJ Bupati gagal total karena tidak paham memimpin. Lagi-lagi orang-orang terbaik yang dikirim ke Babel ‘GATOT’ dan hanya menggerogoti keuangan Babel saja.
Seharusnya Pemprov Babel berupaya membantu masyarakat memberikan solusi agar pendapatan masyarakat stabil sehingga PAD bisa tercapai dengan sendirinya. Masih belum optimalnya upaya intensifikasi dan ektensifikasi yang dilakukan pemerintah daerah, menjadi salah satu penyebab minimnya pendapatan asli daerah.
Daripada mengeluarkan statement yang hanya akan menyakiti hati masyarakat, sebaliknya hendaknya Pemprov Babel cepat mengambil langkah bagaimana cara meningkatkan perekonomian masyarakat.
Comment