Jelang Pilkada, Isu BBBS Dinilai Bermuatan Politis — Dua Legislator Beri Klarifikasi Tegas

Advertisements
Advertisements

DETIKBABEL.COM, PANGKALPINANG — Klarifikasi tegas disampaikan dua legislator perempuan DPRD Babel, Ce Mehoa dan Elvi Diana, menyusul munculnya pemberitaan yang mengaitkan nama Prof. Saparudin dengan pemanggilan oleh DPRD terkait pertanggungjawaban keuangan BUMD. Keduanya menilai isu tersebut tidak berdasar dan kental nuansa politis menjelang Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025. 

Munculnya pemberitaan terkait pemanggilan Prof. Saparudin oleh DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dihubungkan dengan pertanggungjawaban keuangan BUMD menuai klarifikasi keras dari dua legislator perempuan, Ce Mehoa dan Elvi Diana.

Ce Mehoa, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Babel, menyatakan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak akurat dan sarat nuansa politis menjelang Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025. Ia menjelaskan bahwa Prof. Udin sudah lama mengundurkan diri dari jabatan Direktur BUMD Bumi Bangka Belitung Sejahtera (BBBS) sejak digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terakhir, dan posisinya telah digantikan oleh Plt. Suhardi, mantan akademisi.

Kalau orang paham aturan, harusnya tahu bahwa pengunduran diri Prof. Udin itu resmi, ada berita acaranya, bahkan ditandatangani langsung oleh gubernur saat itu. Jadi kalau ada yang mempersoalkan pertanggungjawaban, harusnya ditujukan ke pengelola saat ini. Jangan dipolitisasi apalagi menjelang Pilkada,” tegas Ce Mehoa.

Lebih lanjut, ia menyayangkan adanya pihak yang secara gegabah menyampaikan pernyataan atas nama lembaga padahal bersifat pribadi. Ce Mehoa juga menegaskan bahwa fungsi pengawasan DPRD tidak boleh dijadikan alat untuk menggiring opini publik tanpa dasar data dan fakta.

Harus hati-hati, mana pernyataan yang keluar atas nama pribadi dan mana yang mewakili lembaga. Jangan sampai melecehkan integritas lembaga hanya karena kepentingan sesaat,” ujarnya.

Ce Mehoa menambahkan bahwa BUMD tidak menerima kucuran dana APBD secara langsung, sebagaimana yang ramai diberitakan. Justru, kata dia, dana hibah yang dimaksud dalam program seperti “Berkah Mart” disalurkan melalui BUMDes, bukan langsung ke BBBS. Bahkan di desanya sendiri, Desa Jeruk, pernah menerima dana tersebut sesuai prosedur.

Kalau memang ada distribusi barang ke BUMDes, lalu ada selisih barang yang belum dikirim, itu pun sudah diselesaikan dan diawasi langsung oleh Inspektorat dan Polda. Semua ada berita acara, jangan digiring seolah-olah ada pelanggaran besar tanpa data,” tambahnya.

Sementara itu, Elvi Diana, Sekretaris Komisi II DPRD Babel, juga menyanggah keras isi pemberitaan yang menyebut adanya pemanggilan terhadap Prof. Udin pada rapat Komisi II Senin, 7 Juli 2025. Menurutnya, agenda resmi komisi telah disepakati sebelumnya, dan sama sekali tidak mencantumkan nama Prof. Udin dalam pembahasan.

Berita itu tidak benar. Kami di Komisi II tidak menjadwalkan pemanggilan Prof. Udin. Tidak ada keputusan lembaga ataupun rapat yang membahas hal itu. Mohon media juga jangan menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” ujar Elvi.

Adapun agenda resmi Komisi II hari itu antara lain:

1. Evaluasi MoU Bank Sumsel Babel dengan Pemprov Babel.

 

2. Evaluasi kinerja Jamkrida sebagai mitra strategis daerah.

 

3. Pembahasan arah kebijakan seluruh BUMD, termasuk BBBS, secara umum.

 

Elvi Diana pun menegaskan bahwa tidak ada unsur politis dalam rapat maupun pengawasan yang dilakukan Komisi II. Pihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga netralitas menjelang Pilkada ulang dan fokus pada penguatan fungsi pengawasan lembaga secara proporsional.

Baik Ce Mehoa maupun Elvi Diana juga mengimbau media agar tetap berpegang pada prinsip jurnalistik yang adil, faktual, dan berimbang, serta tidak terjebak dalam narasi yang tidak berdasar.

Keduanya mengajak masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumber dan faktanya. Mereka juga berharap agar seluruh proses politik, termasuk Pilkada, bisa berjalan damai, demokratis, dan penuh edukasi bagi masyarakat.

Menutup pernyataan, baik Ce Mehoa maupun Elvi Diana menegaskan bahwa dalam momentum Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025, mereka tetap bersikap netral dan menjunjung etika kelembagaan sebagai wakil rakyat. Mereka percaya bahwa setiap calon kepala daerah yang maju memiliki kapasitas, integritas, dan visi masing-masing dalam membangun Kota Pangkalpinang. Mereka juga berharap masyarakat dapat menyambut proses demokrasi ini dengan bijak dan dewasa, tanpa terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *