by

Enam Hal yang Dapat Menghapus (Pahala) Amal Perbuatan

Oleh : H. Johan Muhammad Nasir, M.Pd
Ketua DMI Kota Pangkalpinang

DALAM kehidupan di dunia ini tentu kita ingin agar kehidupan kita di akhirat nanti mendapatkan hidup bahagia dengan kenikmatan tiada tara di dalam surga. Untuk mendapatkan keinginan yang sangat hebat ini tidaklah mudah, banyak persiapan yang mesti kita lakukan dengan aneka amal saleh yang telah disyariatkan dalam agama kita.

Apabila semua persiapan ini kita lakukan dengan matang dan maksimal, maka janganlah kita merusaknya oleh berbagai macam sikap-sikap buruk yang dapat menghancurkan pahalanya di akhirat nanti.

Penulis akan sedikit menguraikan apa saja keburukan-keburukan yang dapat menghancurkan pahala amal ibadah kita sehingga sedikitpun tidak kita dapatkan di akhirat nanti.

Menurut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa ada 6 sikap buruk yang dapat menghancurkan pahala amal kita di akhirat nanti, bagaimana hadis yang disampaikan beliau berikut ini;
ستةُ أشياءَ تُحْبِطُ الأعْمَالَ : اَلْاِشْتِغَالُ بِعُيُوْبِ الْخَلْقِ ، وَقَسْوَةُ الْقَلْبِ ، وحُبُّ الدُّنْيَا ، وَقِلَّةُ اْلحَيَاءِ ، وَطُوْلُ الأَمَلِ ، وظَالمٌ لاَ يَنْتَهِيْ
Artinya: “Ada 6 (enam) hal yang dapat menghapus (pahala) amal perbuatan, yaitu : Sibuk dengan kesalahan orang lain, keras hati, cinta dunia, sedikit rasa malu, panjang angan-angan dan perbuatan dzalim yang tidak ada hentinya,” (HR. Ad Dailamy dari Adi bin Hatim)

Menurut hadis tersebut setelah kita telaah dan mengkajinya, bahwa ada 6 hal yang dapat menghancurkan pahala amal saleh kita.


Pertama, sibuk mengurusi orang lain
Dalam kesehariannya hanya sibuk mengurusi aib dan kesalahan orang lain, sekecil apapun kesalahan orang dibesar-besarkan bahkan disebarluaskan ke berbagai macam tempat melalui media-media yang ada saat ini. Sementara kesalahan yang ada pada diri sendiri lupa untuk diperhatikan dan diperbaiki. Ingatlah tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti ada salah dan dosanya. Oleh karena itu apabila kita melihat kesalahan orang lain, bukan kita menyalahkannya, tetapi kita berusaha untuk saling mengingatkan dan memperbaikinya demi kebaikan hidup bersama.

Kedua, keras hati
Keras hati yang dimaksudkan di sini adalah hatinya dipenuhi dengan penyakit-penyakit hati yang menggerogoti amal pahala yang dilakukan selama ini. Seperti sombong, dengki, buruk sangka, dendam dan lain sebagainya. Semua penyakit hati ini akan membuat hati menjadi keras seperti batu yang sulit sekali menerima nasehat, saran dan kritik yang sangat bermanfaat dari orang lain. Karena apa yang dilakukan selama ini merasa dirinya benar dan sesuai ketentuan, padahal semua itu dapat menghancurkan kehidupannya pada masa yang akan datang.

Ketiga, terlalu cinta pada dunia.
Kita boleh saja mencintai dunia ini sebatas kebutuhan yang kita perlukan, karena bagaimanapun kita hidup di dunia pasti membutuhkan segala sesuatu untuk keberlangsungan hidup kita agar tidak mengalami suatu derita. Tetapi yang dilarang adalah hati dan pikirannya terlalu condong kepada kehidupan dunia, sibuk mencari harta benda dan tidak peduli apapun caranya baik cara yang halal maupun cara yang haram. Ingatlah sesungguhnya hidup kita di dunia ini tidaklah lama, oleh karena itu janganlah dunia dan isinya memperdayakan hidup kita sehingga lupa akan kehidupan abadi di akhirat nanti.

Keempat, sedikit rasa malu
Rasa malu memang sangat kita butuhkan dalam kehidupan di dunia yang sementara ini. Orang yang punya rasa malu akan takut untuk berbuat dosa dan takut pula melakukan hal-hal yang dapat melukai orang-orang di sekitarnya. Bila rasa malunya telah tiada maka turunlah derajat manusia bagaikan hewan yang tidak punya akal pikiran. Maka pantaslah nabi kita bersabda bahwa malu adalah bagian dari iman. Jadi bagi orang yang tidak punya rasa malu, maka itu mencerminkan sesungguhnya tidak ada iman di dalam hatinya.

Kelima, panjang angan-angan
Panjang angan-angan di sini maksudnya adalah menghayal terlalu jauh tentang kehidupan di alam dunia ini. Yang dipikirkan hanya dunia dan kemewahan di dalamnya, padahal sesungguhnya dunia ini adalah tempat transit sementara untuk menuju alam-alam berikutnya, terutama alam akhirat nanti yang kekal abadi di dalamnya. Oleh karena itu sebelum kematian itu tiba, mari kita sama-sama berpikir dengan cerdas apa sesungguhnya persiapan amal saleh yang telah kita kumpulkan. Jangan sampai kita terlambat, karena bila nyawa sudah sampai di tenggorokan artinya kematian akan segera tiba, kemudian baru kita menyesal atas angan-angan dan khayalan dunia yang selama ini kia pikirkan, maka semua itu sia-sia dan tidak berguna sama sekali.

Keenam melakukan kezaliman tiada henti
Melakukan kezaliman adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama kita karena sifatnya menghancurkan, menindas dan cenderung menunjukkan arogansi kepada orang lain. Ini biasanya terjadi pada para penguasa yang semena-mena menindas dan menzalimi rakyatnya. Atau bisa jadi terjadi pada siapapun karena merasa diri lebih hebat, lebih pintar, lebih kaya dan lain sebagainya. Sadarlah bahwa semua kelebihan-kelebihan yang kita miliki sesungguhnya datang dari Allah subhanahu wa ta’ala, makan jangan sampai semua itu membuat kita berperilaku zalim oleh karena kesombongan demi kesombongan yang senantiasa menjadi watak dan kepribadian yang sesungguhnya semua itu akan membuat hancur dan binasa baik di kehidupan di dunia ini lebih-lebih di akhirat nanti.

Semoga keenam hal yang disampaikan ini dapat kita jauhi dan kita tinggalkan agar semua pahala dari amal sholeh yang kita lakukan dapat kita terima secara sempurna untuk mengantarkan kita mencapai ridha Allah dan surgaNya di akhirat nanti. Aamin yaa robbal ‘aalamiin.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed