by

Bangga Sebagai Daerah Penghasil Pasir Timah Namun Kebijakan Tidak Pro Tambang Rakyat

PANGKALPINANG, DETIKBABEL. COM — Dalam momentum acara pisah sambut level pejabat tinggi, biasanya akan diwarnai dengan pemberian sebuah cinderamata sebagai tanda kenang-kenangan bagi kedua belah pihak, Sabtu (7/08/2021).

Demikian halnya dengan acara pisah sambut Pejabat Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung (Kajati Babel), yang berlokasi di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai, Jumat malam 6/08/2021.

Pejabat lama, Dr. I Made Suarnawan, S.H.,M.H, akan menempati pos barunya sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung di Jakarta, Pejabat yang menduduki kursi Kajati Baru adalah, Daru Tri Sadono, S.H., M.Hum.Menariknya, ternyata seremoni acara tadi detilnya benar-benar diperhatikan oleh netizen di Provinsi Babel.

Terutama soal cinderamata yang memang saat diserahkan adalah sebuah diorama Jembatan Emas berbahan dasar timah murni. Sebuah akun media sosial di laman Facebook, Rikky Sinyu Pengkal berkomentar pedas terkait seremoni yang dilakukan oleh Gubernur Babel, Erzaldi Rosman.

” Pejabat kite di Bangka Belitong dak salah agik bangga e nyebot daerah Babel ni Penghasel Timah, tapi dak pernah aben muet kebijakan yang membela masyarakat penambang timah” (Kate kawanko), [ Pejabat kita di Bangka Belitung tidak salah lagi masih bangga menyebut Babel ini sebagai penghasil timah, tapi tidak pernah membuat kebijakan yang membela masyarakat penambang timah], ” tulisnya dalam dialek khas Bangka Belitung.

Perlu diketahui, komentar pedas warganet ini tentunya ada sebab musababnya. Dan menurut analisa sosial, muaranya adalah soal penertiban TI Ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam beberapa waktu yang lalu.

“Wew bagus ge miniatur jembatan emas dari timah ne, ngape dak ikan asen bai yang dikaco sebagai Cinderamata dari pemerintah daerah kite?”

[ Waw bagus banget miniatur jembatan emas dari (bahan) timah nih, kenapa gak pakai (bahan) ikan asin saja yang dibuat sebagai cinderamata dari pemerintah kita?] sindir akun medsos tersebut.

Sebagai pelengkap informasi, seminggu belakangan ini warga penambang di perairan Teluk Kelabat Dalam banyak yang menjerit. Sebabnya ialah, periuk nasi mereka terancam ambyar diterjang penertiban tambang yang selama ini menghidupi keluarga mereka.

Sementara, Pemda setempat berdalih bahwa hal tersebut adalah bentuk penegakkan aturan yang selama ini dituding mereka banyak dilanggar oleh pihak penambang. Suara pro kontra dalam masyarakat masih ramai terdengar, meski faktanya indeks perekonomian Babel banyak terkatrol naik oleh sumbangsih masyarakat penambang. (Red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed