Eskalasi Politik Menjelang Pilwako Pangkalpinang Semakin Memanas

Pangkalpinang, detikbabel.com — Wah…wah..wah semakin panas nih eskalasi politik menjelang pilwako kota Pangkalpinang tahun 2024 sekarang ini.

Semua berawal dari klaim Molen yang menyatakan dirinya telah didukung oleh partai Merah dan mayoritas partai yang memiliki kursi di DPRD Kota Pangkalpinang. Opini tersebut akhirnya menciptakan keadaan politik yang searah dan represif ditengah masyarakat guna pemenangan dirinya sebagai calon Walikota Pangkalpinang.

Seperti diketahui sebelumnya ada pemberitaan di media yang di sampaikan oleh seorang tokoh masyarakat Pangkalpinang H. Sukirman Tanjung ST, MH yang menyampaikan pendapatnya tentang Pilwako Pangkalpinang yang kemudian ditanggapi oleh Molen bahwa pendapat tokoh masyarakat kota Pangkalpinang tersebut tanpa dasar dan menyesatkan.

Atas permasalahan tersebut Michael Pratama mantan Anggota DPRD kota Pangkalpinang ikut bersuara, Sebagai mantan anggota DPRD kota Pangkalpinang saya mengapresiasi pandangan salah satu tokoh yang ada di Pangkalpinang  yaitu H. Sukirman Tanjung.

“Tapi justru sanggahan Molen mantan walikota Pangkalpinanglah yang membuat saya geleng – geleng kepala, tipis betul kulitnya hingga menyatakan pendapat tokoh Pangkalpinang tersebut menyesatkan dan tanpa dasar”, kata Michael.

PDIP merupakan partai besar pemenang pemilu yang telah membawa Molen dari tidak berwarna menjadi penuh warna sehingga dengan itu kini Ia juga dilirik oleh partai lainnya. Molen tanpa PDIP bukan siapa-siapa sedangkan PDIP tanpa Molen Ia akan tetap menjadi partai besar dan berjaya, sebab PDIP lah yang membesarkan Molen bukan Molen yang membesarkan PDIP, sebut Michael.

Bukankah Molen telah mendapatkan rekom dari partai Demokrat dan beberapa partai lainnya bahkan di partai Demokrat langsung dengan pasangannya. Jadi kalau ada pendapat dari tokoh masyarakat jangan baperan dong, sindir Michael.

Dalam pemberitaan di media bahkan Molen mengatakan tidak akan bertarung di Pilwako Pangkalpinang tanpa dukungan PDIP dan Molen harus benar-benar membuktikan itu jika benar nantinya Ia tidak mendapatkan dukungan dari PDIP, tantang Michael.

Justru saya berpendapat terbalik dari apa yang sampaikan Molen di Media bahwasanya Ia tetap setia kepada PDIP yang telah ikut membesarkannya, namun faktanya adalah Justru Molen masih ragu kepada Partai yang katanya Ia percayai sehingga Ia mengambil langkah persiapan dengan menggandeng partai lainnya jika nantinya rekom partai berlambang banteng itu tidak diberikan kepadanya, sebut Michael.

Kalau Molen Kader sejati PDIP kenapa disetiap baliho dan poster yang bertebaran di seantero kota Pangkalpinang tidak dipasang kan simbol PDIP. Pertanyaan nya kenapa Molen tidak berani memasang logo PDIP? bisa jadi Molen masih ragu apa benar rekom partai PDIP akan diberikan kepadanya, imbuh Michael .

Bukan untuk membandingkan, coba lihat Prof Udin walaupun Ia sendiri belum bisa memastikan apakah dirinya akan menerima rekom PDIP, namun disetiap Poster dan Baliho dirinya dipasang logo PDIP hal tersebut menunjukkan kecintaan dan loyalitasnya kepada PDIP dan Ia pun dengan tegas menyatakan bahwa Ia tak akan maju kontestasi Pilwako 2024 tanpa dukungan PDIP, nah kalau ini baru loyalis sejati, sebut Michael.

Tapi jauh di dalam nadi Pangkalpinang bahwa masyarakat sangat berharap adanya perubahan di Pangkalpinang pada kontestasi pilwako yang akan datang.

Lebih lanjut Michael menggugah para tokoh yang ada Pangkalpinang untuk ikut andil dalam menghadirkan pikiran dan gagasannya dalam bingkai sumbangsih kepada kota Pangkalpinang.

Opini dan pandangan serta pendapat para tokoh sangat berarti bagi pilihan masyarakat Pangkalpinang dalam pilwako yang akan datang, imbuhnya.

Lanjut Michael, kita akan membuktikan partai-partai politik sekarang ini apakah akan berpihak dan memperjuangkan nasib masyarakat kota pangkalpinang sebagai ibukota Provinsi Babel.

Pemimpin kota Pangkalpinang kedepan memiliki tugas yang cukup berat untuk merealisasikan program kerjanya saat kampanye, jangan sampai partai politik berpihak kepada calon yang berani membayar mahal kepada partai tanpa peduli lagi kepada harapan masyarakat.

Jika partai-partai politik di kota Pangkalpinang hanya memandang mahar terhadap calon yang sanggup membayar mahal bisa dipastikan kedepan partai tersebut akan kehilangan simpati dari masyarakat kota Pangkalpinang.

Namun kita semua masih menaruh harapan, ternyata masih ada partai yang akan berpihak kepada calon Walikota Pangkalpinang tanpa mahar yang mahal yang akan membawa masyarakat kota Pangkalpinang lebih sejahtera, pungkasnya@red.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *