DETIKBABEL.COM, Jakarta – Nama Tjandra Setiadji, atau yang akrab disapa **Bang Andy**, kembali menjadi sorotan publik. Sosok ini kerap muncul dalam berbagai ruang pengabdian masyarakat tanpa mengenal lelah. Terpikat oleh gagasan dan tindakannya, banyak kalangan menilai Tjandra layak menempati posisi strategis dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kamis (4/9/2025).
Kontribusi Tjandra bukan sekadar isapan jempol. Ia dikenal sebagai figur yang konsisten menaruh perhatian pada persoalan bangsa, baik di bidang sosial, politik, maupun keamanan.
Jejak rekamnya menunjukkan pengabdian yang nyata dan berkelanjutan, sehingga membuat dirinya tak pernah absen dari ruang publik.
Sebagai **Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB)**, Tjandra memegang peran penting dalam menjaga arah politik yang berpihak kepada rakyat kecil.
Ia mengedepankan politik kebersamaan dan persatuan, sebuah nilai yang kini semakin dibutuhkan di tengah kompleksitas demokrasi Indonesia. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai **Presiden SIRI (Suara Independen Rakyat Indonesia)**, wadah yang mewakili suara masyarakat akar rumput.
Melalui SIRI, ia kerap menyuarakan aspirasi yang jarang terjangkau oleh arus politik arus utama.
Tak berhenti di ranah politik, Tjandra juga aktif dalam menjembatani hubungan masyarakat dengan aparat keamanan melalui jabatannya sebagai **Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM)**. Perannya ini menjadi krusial, mengingat FKPM adalah garda terdepan dalam membangun kepercayaan antara polisi dan warga.
Tjandra mampu merangkul berbagai kalangan, menurunkan potensi gesekan, dan menciptakan harmoni sosial yang nyata di lapangan.
Lebih jauh, latar belakang Tjandra sebagai tokoh Tionghoa juga menjadi catatan penting. Sejarah mencatat, komunitas Tionghoa sejak pra kemerdekaan telah memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan bangsa, baik dalam aspek ekonomi, budaya, maupun sosial. Bahkan beberapa peninggalan sejarah seperti **Masjid Laksamana Zheng Ho** menjadi simbol akulturasi yang memperkaya identitas bangsa Indonesia.

Dalam konteks itu, Tjandra melanjutkan tradisi kontribusi komunitas Tionghoa dengan cara yang lebih modern dan kontekstual sesuai kebutuhan zaman.
Di era pemerintahan Prabowo Subianto, tantangan kebangsaan semakin kompleks: mulai dari menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat kedaulatan politik, hingga memastikan keamanan nasional yang inklusif. Banyak pihak menilai, kehadiran figur seperti Tjandra Setiadji dalam kabinet akan memberi warna berbeda.
Ia dinilai mampu menjembatani kepentingan masyarakat akar rumput, komunitas minoritas, serta aparat negara dalam satu visi kebangsaan.
Dorongan agar Tjandra masuk kabinet bukan hanya soal representasi, melainkan juga soal rekam jejak dan kapasitas. Dengan pengalaman di organisasi politik, sosial, dan kemitraan keamanan, Tjandra dianggap memiliki modal kepemimpinan yang komplit.
Publik melihat, ia adalah sosok yang bekerja dalam senyap namun menghasilkan dampak nyata.
“Bang Andy ini bukan hanya punya visi, tetapi juga aksi. Beliau mampu turun langsung, mendengar aspirasi, dan menindaklanjutinya dengan kerja nyata. Sosok seperti inilah yang dibutuhkan dalam kabinet Presiden Prabowo,” ungkap salah satu pengamat politik yang mengikuti kiprah Tjandra.
Kini, bola ada di tangan Presiden. Apakah Tjandra Setiadji akan benar-benar mendapat tempat di jajaran kabinet, hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal pasti, publik telah melihat kontribusinya dan menaruh harapan besar agar ia bisa membawa energi baru dalam pemerintahan yang akan datang. (Sunarto/KBO Babel)