DETIKBABEL.COM, PANGKALPINANG — Lonjakan harga bahan pokok yang tak kunjung stabil menjadi keresahan utama masyarakat Pangkalpinang, terutama di kalangan ibu rumah tangga. Menanggapi persoalan ini, pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin—yang akrab disapa Prof Udin—dan Dessy Ayutrisna, menegaskan komitmennya membenahi sektor perdagangan rakyat dengan membangun pasar modern yang layak, tertata, dan terintegrasi. Kamis (17/6/2025).
“Pasar bukan sekadar tempat jual beli. Ia adalah jantung distribusi kebutuhan pokok. Kalau pasarnya amburadul, distribusi macet, harga pasti naik tidak terkendali,” tegas Prof Udin dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).
Menurut Prof Udin, selama ini permasalahan pasar tidak hanya terletak pada fisik bangunan yang kurang layak, tetapi juga pada rantai distribusi yang panjang dan tidak efisien. Inilah yang menyebabkan harga bahan pokok menjadi mahal dan tidak stabil.
Ia menyebutkan, pasar rakyat modern yang terintegrasi dengan logistik pangan lokal merupakan solusi strategis untuk menekan biaya distribusi dan memangkas mata rantai tengkulak. Dengan demikian, harga kebutuhan pokok dapat lebih mudah dikendalikan.
“Kita ingin petani dan nelayan lokal bisa langsung menjual hasil panennya ke pasar. Konsumen diuntungkan karena harga lebih murah, dan produsen tidak dirugikan karena bisa menjual dengan harga wajar,” ujarnya.
Komitmen tersebut semakin diperkuat setelah Prof Udin meninjau langsung kondisi Pasar Air Itam. Dalam kunjungannya, ia berdialog dengan para pedagang dan menyerap berbagai aspirasi, baik soal kenyamanan, akses logistik, maupun pengaturan ruang jual-beli.
“Kita ingin pasar lebih tertata, bersih, dan nyaman. Tapi tentu tidak bisa kita bangun sepihak. Ini harus dibicarakan bersama pedagang agar aktivitas mereka tidak terganggu, bahkan justru lebih baik,” katanya.
Pasangan Prof Udin–Cece Dessy pun memastikan bahwa program revitalisasi pasar tidak hanya akan terfokus pada satu titik, tetapi merata di seluruh kecamatan strategis Pangkalpinang.
Selain pasar Air Itam, mereka juga menyiapkan konsep pembangunan pasar baru di kawasan yang selama ini minim fasilitas jual-beli rakyat.
Menurut mereka, pasar bukan hanya infrastruktur ekonomi, tetapi juga bagian dari pembangunan sosial. Pasar rakyat yang sehat dan modern diyakini mampu memperkuat ekonomi keluarga, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadi penggerak utama UMKM.
“Kita ingin wajah ekonomi Pangkalpinang dimulai dari pasar rakyat. Inilah tempat perputaran uang sehari-hari, dan denyut kehidupan masyarakat kecil,” tambah Cece Dessy.
Lebih lanjut, Prof Udin menegaskan bahwa program ini akan menjadi prioritas utama dalam 100 hari pertama jika mereka diberi amanah memimpin Kota Pangkalpinang.
“Jika kami dipercaya, pembangunan pasar modern akan kami kebut. Ini bukan janji kosong, tapi solusi konkret untuk perut rakyat,” pungkasnya. (KBO Babel)