Advertisements
Advertisements

DETIKBABEL.COM, PANGKALPINANG — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang Kota Pangkalpinang 2025 makin mendekati hari H. Dalam hitungan hari menuju 27 Agustus, suhu politik kian menghangat, terlebih setelah Elekta Research Center Universitas Pertiba (Uniper) merilis hasil survei terbarunya. Kamis (7/8/2025).

Survei ini dilakukan pada 4–5 Agustus 2025, melibatkan 939 responden yang dipilih menggunakan metode *multistage random sampling* dari 42 kelurahan.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error ±3,2 persen.

Hasilnya menunjukkan antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi lokal ini.

Sebanyak 85,94 persen responden menyatakan siap mencoblos pada 27 Agustus mendatang.

Ini merupakan sinyal positif bagi kualitas demokrasi lokal,” kata Direktur Elekta Research Center, Divo Dharma Silalahi, Ph.D., dalam rilis resminya kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).

 

Molen-Zeki Unggul Tipis dari Udin-Dessy

Dalam hal elektabilitas pasangan calon (paslon), hasil survei menunjukkan pertarungan ketat antara dua paslon unggulan: Maulan Aklil (Molen)–Zeki Yamani dan Udin–Dessy. Keduanya mencatat elektabilitas di atas rata-rata, dengan skor 6,04 pada skala 1–10. Paslon Molen-Zeki unggul tipis sekitar 3,2 persen dari Udin-Dessy.

Sementara dua paslon lainnya, Basit-Dede dan Eka-Radmida, masih tertinggal cukup jauh dari pesaing utama.

Sosialisasi Paslon Masih Lemah

Meski elektabilitas mulai terbentuk, survei juga menyoroti lemahnya sosialisasi para kandidat.

Sebanyak 26,37 persen responden mengaku belum tahu pasangan calon maupun nomor urutnya.

Bahkan, 33,87 persen warga masih belum mengenali semua kandidat yang maju.

Hanya 23,75 persen warga yang pernah melihat langsung kegiatan kampanye. Sebanyak 44,41 persen belum pernah melihat sama sekali, dan 31,84 persen lainnya mengaku tidak tahu.

 

Isu SARA Masih Mempengaruhi

Menariknya, hasil survei juga mengungkap faktor identitas—seperti suku, agama, dan asal daerah calon—masih menjadi pertimbangan pemilih.

Sebanyak 48,99 persen responden mengaku mempertimbangkan faktor ini, meski sedikit lebih banyak (51,01 persen) menyatakan tidak terpengaruh.

Dalam menentukan pilihan, mayoritas responden (76,14 persen) menilai bahwa figur wali kota dan wakil wali kota sama pentingnya.

 

Publik Masih Percaya Kinerja Molen

Salah satu temuan penting dalam survei ini adalah persepsi masyarakat terhadap pemerintahan sebelumnya.

Sebanyak 71,99 persen warga merasakan dampak positif dari pemerintahan Molen, terutama di bidang investasi, UMKM, perdagangan, hiburan, transportasi, dan rumah ibadah.

Bahkan, 79,34 persen responden menilai kinerja Molen selama menjabat sebagai Wali Kota cukup baik.

Namun demikian, masyarakat tetap menyoroti 10 persoalan utama yang dianggap perlu segera dibenahi: lapangan kerja, harga kebutuhan pokok, pengelolaan sampah, pendidikan, bantuan sosial, infrastruktur jalan, korupsi, pengembangan wirausaha, keamanan, dan pungutan parkir.

 

Waspada Survei Palsu

Divo Dharma mengingatkan masyarakat untuk tidak terkecoh oleh survei yang tidak jelas kredibilitasnya.

Hanya dua lembaga survei resmi yang diakui KPU Pangkalpinang, yaitu Elekta Research Center UNIPER dan Poltracking Indonesia,” tegasnya mengacu pada Keputusan KPU Nomor 111 Tahun 2025.

Elekta Research Center sendiri merupakan lembaga survei independen berbasis kampus, yang dikelola para akademisi dari berbagai disiplin ilmu, khususnya statistika. (Mung Harsanto/KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *