by

Peringatan Milad Ke 13 Kaukus Muda Indonesia, Ketua Umum Edi Homaidi: Kita Harus Teruskan Cita-Cita Reformasi 1998

DETIKBABEL.COM Jakarta – Dalam rangka peringatan Milad ke 13 Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Homaidi selaku Ketua Umum menyampaikan pandangan dan pidato kebangsaan. Acara Milad ini digelar di Hotel Sari Pan Pacific Jl. MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (26/10/2021).

Dalam kesempatan ini Edi sapaan akrabnya, menceritakan awal mula perjalanan singkat KMI selama 13 tahun. Menurutnya tanpa terasa Kaukus Muda Indonesia (KMI) telah memasuki usia tiga belas tahun.

“Ibarat manusia, usia KMI sudah masuk usia pubertas, tapi belum pantas disebut mumayyiz. Walaupun meski belum mumayyiz atau dewasa paling tidak KMI turut mewarnai dinamika perjalanan bangsa sejak reformasi 1998,” kata Edi Homaidi. Dalam sambutannya di depan para Sekjen Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang hadir.

Karena itu kata Edi, momentum tiga belas tahun penjalanan KMI salah satu agendanya, adalah revitalisasi dan reorientasi, serta meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Dimana KMI sebagai organisasi kepemudaan, memiliki harapan bisa lebih maksimal berkontribusi.

“Diharapkan KMI dapat mewujudkan janji-janji kebangsaan dan agenda-agenda sosial. Dimana saat ini KMI masih jauh panggang dari api ekspektasi dan harapan kedepan,” ucapnya.

Selanjutnya kata Edi, Kaukus Muda Indonesia (KMI) lahir dari rahim reformasi 1998. Yang mana berdiri di era transisi demokrasi, ketika rezim otoritarisnisme Soeharto tumbang 1998.

“Hal ini membawa berkah tersendiri bagi KMI, karena kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dinanti-nanti selama kurun waktu tiga puluh dua tahun telah tiba. Spirit dan motivasi yang mendorong lahirnya KMI adalah karena melihat potensi dan energi pemuda sangat berarti bagi sebuah bangsa,” paparnya.

Tambah Edi, napak tilas sejarah kelahiran KMI tidak terlepas dari semangat beberapa mantan aktivis 1998 yang masih tetap mempertahankan idealismenya, dengan tetap konsisten berada di luar jalur kekuasaan. Dimana berkhidmat mendirikan semacam perkumpulan, sebagai wadah artikulasi, agar dengan bebas dan terbuka mengkritisi sekaligus menyumbangkan pemikiran dan ide-ide cemerlang.

“KMI menjadi diharapkan terus progresif, serta dapat mewarnai dinamika kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,” tandas mantan Aktivis HMI Jakarta ini.

Edi juga menambahkan, bahwa KMI telah berperan aktif dan berkontribusi ke masyarakat, meski masih jauh dari agenda dan target. Katanya, keterlibatan KMI dalam mewarnai pelbagai dinamika kehidupan kebangsaan dan kenegaraan telah menjadi bukti bahwa KMI hadir dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

“Dalam rangka memperingati momentum tiga belas tahun perjalanan KMI. Perlu kiranya meneguhkan kembali peran dan komitmen kebangsaan KMI, sebagai bagian dari civil society dalam rangka menajamkan kembali visi-misi KMI,” ujarnya

Hal ini katanya, agar dengan terobosan ide-ide progresif, sebagai wujud pengabdian dan sumbangsih terhadap bangsa dan negara. KMI akan tetap konsisten pada khittah-Nya sebagai organisasi pergerakan untuk tetap bersikap kritis, terhadap ketidakadilan.

“KMI akan selalu siap menjadi mitra dan bersinergi dengan pemerintah terutama dalam konteks menawarkan pokok-pokok pikiran yang solutif untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.

Kata Edi, Khittah KMI sangat jelas, tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun, tetapi KMI tetap konsisten hadir sebagai wadah artikulasi pemikiran dan menampung gagasan. Bahkan ide-ide progres yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

“Untuk itu, dalam rangka Milad ke 13 KMI mengusung tema: ‘Satukan Pemuda Demi Bangkit dari Pandemi. Karena KMI akan hadir untuk membantu masyarakat dan negara dalam penangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” kongkritnya.

Kata Edi, Sejarah telah mencatat bahwa pemuda memiliki kontribusi besar dalam perjuangan pembebasan bangsa Indonesia dari penjajahan kolonisalisme dan imprialisme Barat. Kemerdekaan Indonesia juga tak luput dari peran pemuda sebagai lokomutif perubahan.

Demikian juga kata Edi, ketika reformasi bergulir 1998 menentang rezim otoriter orde baru, juga tak lepas dari peran dan kontribusi pemuda. Karena pemuda dan perubahan ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.

Hal itu terjadi karena jiwa nasionalisme yang melekat pada sosok pemuda adalah sebisa mungkin memberikan sumbangsih atau kontribusi terhadap bangsa dan negara.

“Karena itu, predikat agen of change, lokomotif perubahan tentu tak lepas dari pelbagai peran penting yang selama ini dilakukan pemuda dimanapun berdialektika,” pungkas Edi menutup pidato pamungkasnya.

Pembacaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Usai sambutan Edi Homaidi Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia (KMI) melakukan pemotongan nasi tumpeng sebagai puncak peringatan Milad KMI ke 13. Pemotongan nasi tumpeng kuning ini diberikan kepada para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan yang hadir di acara.

Sebelum pidato sambutan Peringatan Milad ke 13 KMI dan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua Umum Edi Homaidi, dilakukan pembacaan Sumpah Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928. Momen ini dibacakan oleh Wasil selaku Ketua Panitia Acara Milad KMI ke 13.

Wasil membacakan Sumpah Pemuda Indonesia Wasil didampingi tokoh-tokoh Pemuda dan Mahasiswa Indonesia. Dimana yang hadir adalah para Sekjen organisasi kemahasiswaan dari kelompok Cipayung Plus.

Tampak hadir Sekjen atau yang mewakili dari PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PB HMI MPO, PP KMHDI, PP GMNI dan lainnya. Selain itu juga para eksponen aktivis mahasiswa 98 dan kalangan media.

“Marilah kita membacakan teks Sumpah Pemuda Indonesia sebagai komitmen kita terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan. Dengan bertanah air satu, berbahasa satu dan berbangsa satu Indonesia, kita sebagai generasi muda harus mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal positif dan kreativitas,” terang Wasil.

Acara Peringatan Milad ke 13 KMI juga diisi pidato para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan yang memberikan apresiasi atas langkah KMI selama ini. Mereka para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan menyatakan pandangannya terhadap Peringatan Sumpah Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 2021.

Acara ditutup dengan ramah tamah makan malam dan hiburan musik electone. Tampak Edi Homaidi menyanyikan beberapa lagu menghibur undangan yang hadir. (red)

Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed