Momen Langka: Paspampres Tepis Awak Media, Liputan Kedatangan Presiden Prabowo Dibatasi Ketat di Babel

Advertisements
Advertisements

DETIKBABEL.COM, PANGKALPINANG — Kedatangan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, diwarnai insiden pembatasan peliputan oleh awak media. Senin (6/10/2025).

Puluhan staf humas, fotografer, dan jurnalis dari berbagai media lokal terpaksa gigit jari setelah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melarang mereka memasuki area VVIP dengan alasan *sterilisasi area*.

Sejak pukul 06.00 WIB, para jurnalis sudah bersiap di lokasi dengan perlengkapan liputan lengkap.

Namun, saat waktu kedatangan Presiden semakin dekat, Paspampres memerintahkan seluruh media dan staf humas untuk keluar dari area VVIP.

> “Kita sudah dari jam 06.00 pagi. Tadi sudah sempat masuk, tapi disuruh keluar untuk steril area,” ujar salah satu kru media televisi lokal di Bandara Depati Amir dengan nada kecewa.

Situasi menjadi semakin ganjil ketika sejumlah awak media yang telah mengantongi *ID Card* resmi peliputan dari Korem 045/Garuda Jaya tetap tidak diperkenankan masuk.

> “Kami sudah pakai ID Card resmi dari Korem, tapi tetap saja tidak dibolehkan. Jadi untuk apa ID Card ini?” keluh salah satu fotografer media cetak.

Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh wartawan dari jejaring media *KBO Babel*.

Ia menyayangkan sikap Paspampres yang dinilai terlalu menutup akses bagi media lokal untuk meliput momen penting tersebut.

> “Padahal Presiden RI sebelumnya sudah beberapa kali berkunjung ke Bangka Belitung. Saat itu, peliputan justru berjalan terbuka dan penuh keakraban. Bahkan banyak wartawan bisa berfoto bersama,” ujarnya.

Caption: Salah satu awak media Babel menunjukkan id card resmi liputan sempat melakukan protes sterilisasi peliputan oleh Paspampres

Menurutnya, sikap Paspampres kali ini terasa berjarak dan mencerminkan perubahan drastis dalam pola pengamanan yang justru bisa mengaburkan semangat keterbukaan informasi publik.

> “Kami rasa Pak Prabowo tidak menginginkan ada jarak antara dirinya dan para pegiat pers. Beliau dikenal sangat terbuka dengan wartawan. Semoga kejadian ini menjadi perhatian agar tugas jurnalistik di lapangan tetap dihormati,” tambahnya.

Hingga pukul 08.17 WIB, seluruh awak media dan staf humas dari berbagai instansi masih belum diperbolehkan masuk ke area VVIP, sementara iring-iringan kendaraan pejabat tinggi negara sudah mulai tampak di sekitar bandara.

Diketahui, Presiden Prabowo berkunjung ke Bangka Belitung dalam agenda resmi bersama Jaksa Agung, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya.

Salah satu agenda utamanya adalah penyerahan lima smelter hasil sitaan kasus megakorupsi tambang timah senilai Rp271 triliun kepada PT Timah Tbk.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tampak sudah bersiap menyambut kedatangan RI 1 di jalur protokol bandara.

Namun, di balik megahnya penyambutan tersebut, insiden pembatasan akses liputan ini meninggalkan catatan tersendiri bagi kalangan jurnalis daerah.

Di era keterbukaan informasi publik, peran media sebagai mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi seharusnya tidak dibatasi secara berlebihan.

Bagi banyak awak media Babel, kejadian ini menjadi pengingat bahwa ruang kerja jurnalistik di lapangan masih rentan terganggu oleh kebijakan pengamanan yang kerap tidak proporsional.

Harapan mereka sederhana: agar ke depan, hubungan antara pengamanan negara dan insan pers bisa kembali harmonis tanpa mengorbankan semangat transparansi yang dijunjung dalam demokrasi. (Sandy Batman/KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *