Belitung, (15 September 2023) – Provinsi Bangka Belitung, yang terletak di tengah-tengah keindahan pulau-pulau tropis, memiliki berita baik yang datang dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dalam pertemuan baru-baru ini, Mendagri mengumumkan bahwa pendapatan Provinsi Bangka Belitung sangat mengesankan, mencapai angka 65 persen. Bahkan, provinsi ini masuk dalam daftar 10 provinsi dengan pendapatan tertinggi di seluruh Indonesia. Prestasi ini sangat mengesankan, terutama karena pendapatan Bangka Belitung berada di atas rata-rata nasional untuk seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
Namun, dalam kesuksesan ini, Mendagri Tito Karnavian juga menyoroti sisi lain dari persamaan keuangan daerah tersebut: belanja daerah yang baru mencapai sekitar 50 persen. “Namun belanjanya baru 50-an persen, maka saya sampaikan di atas nasional. Tapi harus digenjot belanjanya,” ujarnya dengan tekad, ketika berbicara pada Jumat (15/9/2023).
Mendagri Tito memandang bahwa peningkatan belanja daerah merupakan langkah krusial yang harus diambil. Dia meminta kepada kepala daerah untuk mengevaluasi kepala dinas yang persentase belanjanya masih rendah dan mengupayakan peningkatannya. Langkah ini diambil dengan harapan agar uang beredar di masyarakat akan meningkat.
Selanjutnya, Mendagri menjelaskan pentingnya instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam memicu pertumbuhan ekonomi. APBD bukan hanya tentang alokasi dana, tetapi juga tentang menciptakan peredaran uang di masyarakat. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan meningkat, konsumsi rumah tangga meningkat, dan semua itu akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di samping itu, instrumen APBD juga memiliki dampak signifikan dalam menstimulasi sektor swasta. “Makanya saya bedah satu per satu, provinsi dengan pendapatan yang bagus, namun belanjanya perlu ditingkatkan. Ada beberapa daerah kabupaten/kota dengan pendapatan yang baik, tapi belanjanya perlu ditingkatkan,” kata Tito.
Tito juga mencatat bahwa ada satu daerah di Bangka Belitung di mana belanja daerahnya melebihi pendapatan. Meskipun demikian, dia menilai bahwa jika daerah tersebut mengambil sisa lebih tahun lalu untuk menutupi defisit, itu bisa menjadi solusi yang layak. Namun, ia menekankan bahwa daerah-daerah seharusnya tidak sampai berhutang, karena utang ini akan menjadi beban bagi pejabat yang akan datang. “Kalau terjadi pergantian, repot dan memberikan beban bagi pejabat yang akan datang,” tegasnya.
Sementara Bangka Belitung merayakan pencapaian luar biasa dalam hal pendapatan, tantangan sekarang adalah memastikan bahwa pendapatan tersebut diinvestasikan dengan bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Mendagri Tito Karnavian, daerah-daerah di seluruh provinsi ini dipacu untuk menjadikan APBD sebagai alat yang efektif untuk memajukan ekonomi, mendorong pertumbuhan sektor swasta, dan menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja. Dengan cara ini, Bangka Belitung bisa terus bersinar sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, sambil memastikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya. (KBO Babel)
Mendagri Tito Karnavian Dorong Daerah Peningkatan Belanja: Ekonomi dan Pertumbuhan Sebagai Fokus Utama”
Belitung, (15 September 2023) – Provinsi Bangka Belitung, yang terletak di tengah-tengah keindahan pulau-pulau tropis, memiliki berita baik yang datang dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dalam pertemuan baru-baru ini, Mendagri mengumumkan bahwa pendapatan Provinsi Bangka Belitung sangat mengesankan, mencapai angka 65 persen. Bahkan, provinsi ini masuk dalam daftar 10 provinsi dengan pendapatan tertinggi di seluruh Indonesia. Prestasi ini sangat mengesankan, terutama karena pendapatan Bangka Belitung berada di atas rata-rata nasional untuk seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
Namun, dalam kesuksesan ini, Mendagri Tito Karnavian juga menyoroti sisi lain dari persamaan keuangan daerah tersebut: belanja daerah yang baru mencapai sekitar 50 persen. “Namun belanjanya baru 50-an persen, maka saya sampaikan di atas nasional. Tapi harus digenjot belanjanya,” ujarnya dengan tekad, ketika berbicara pada Jumat (15/9/2023).
Mendagri Tito memandang bahwa peningkatan belanja daerah merupakan langkah krusial yang harus diambil. Dia meminta kepada kepala daerah untuk mengevaluasi kepala dinas yang persentase belanjanya masih rendah dan mengupayakan peningkatannya. Langkah ini diambil dengan harapan agar uang beredar di masyarakat akan meningkat.
Selanjutnya, Mendagri menjelaskan pentingnya instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam memicu pertumbuhan ekonomi. APBD bukan hanya tentang alokasi dana, tetapi juga tentang menciptakan peredaran uang di masyarakat. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan meningkat, konsumsi rumah tangga meningkat, dan semua itu akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di samping itu, instrumen APBD juga memiliki dampak signifikan dalam menstimulasi sektor swasta. “Makanya saya bedah satu per satu, provinsi dengan pendapatan yang bagus, namun belanjanya perlu ditingkatkan. Ada beberapa daerah kabupaten/kota dengan pendapatan yang baik, tapi belanjanya perlu ditingkatkan,” kata Tito.
Tito juga mencatat bahwa ada satu daerah di Bangka Belitung di mana belanja daerahnya melebihi pendapatan. Meskipun demikian, dia menilai bahwa jika daerah tersebut mengambil sisa lebih tahun lalu untuk menutupi defisit, itu bisa menjadi solusi yang layak. Namun, ia menekankan bahwa daerah-daerah seharusnya tidak sampai berhutang, karena utang ini akan menjadi beban bagi pejabat yang akan datang. “Kalau terjadi pergantian, repot dan memberikan beban bagi pejabat yang akan datang,” tegasnya.
Sementara Bangka Belitung merayakan pencapaian luar biasa dalam hal pendapatan, tantangan sekarang adalah memastikan bahwa pendapatan tersebut diinvestasikan dengan bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Mendagri Tito Karnavian, daerah-daerah di seluruh provinsi ini dipacu untuk menjadikan APBD sebagai alat yang efektif untuk memajukan ekonomi, mendorong pertumbuhan sektor swasta, dan menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja. Dengan cara ini, Bangka Belitung bisa terus bersinar sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, sambil memastikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya. (KBO Babel)