Pohuwato, Gorontalo – Pada Kamis sore, 21 September 2023, sekelompok massa demonstran yang sebagian besar adalah para penambang terlibat dalam insiden pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo. Kejadian ini terjadi sebagai bentuk protes terhadap kurangnya pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas yang beroperasi di wilayah tersebut.
Dalam video yang beredar di platform Twitter, terlihat api berkobar di dalam kantor bupati, menciptakan kobaran asap yang tebal. Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @NinzExe07 dan memperlihatkan momen ketika massa membakar kantor tersebut. Massa tersebut terlihat mengumpulkan sejumlah barang di tengah ruangan, termasuk lemari, kertas, dan barang-barang mudah terbakar lainnya. Meskipun ada kehadiran tentara di lokasi, mereka tidak mampu mengendalikan aksi massa tersebut, dan banyak warga yang merekam kejadian ini.
Kebakaran semakin membesar karena bahan-bahan yang dikumpulkan oleh massa mudah terbakar, dan api membumbung tinggi dengan asap yang pekat. Akibatnya, kantor bupati mengalami kerusakan parah. Pegawai kantor bupati lari terbirit-birit sejak mengetahui massa mendekat, mereka melarikan diri untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi.
Kejadian ini bermula dari aksi demonstrasi para penambang yang awalnya melempari kantor bupati dengan kayu dan batu sebagai bentuk protes atas tuntutan pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di wilayah tersebut. Diperkirakan ada sekitar 2.500 orang yang terlibat dalam demonstrasi ini, jumlah yang melebihi aparat keamanan yang ada.
Selain menggeruduk kantor bupati, massa juga mendatangi dua kantor perusahaan tambang emas lainnya, yaitu PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa. Namun, pencarian mereka berakhir dengan kekecewaan karena manajemen perusahaan tidak berada di kantor. Kekecewaan mereka pun diekspresikan dengan merusak kantor dan fasilitas operasional tambang setempat.
Polda Gorontalo telah mengirim tambahan personel ke wilayah tersebut untuk mengendalikan situasi. Aksi keras warga dimulai sekitar pukul 10.00 WITA dan awalnya mereka mendatangi kantor Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Pohuwato, dengan tujuan mencari jajaran direksi dan manajemen perusahaan. Namun, karena manajemen tidak berada di kantor, kekecewaan mereka berubah menjadi tindakan merusak kantor dan fasilitas tambang.
Kepolisian setempat tengah berusaha mengatasi situasi ini dan menjaga agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Ancaman kebakaran dan tindakan keras massa menunjukkan eskalasi konflik yang perlu segera diatasi dengan dialog dan penyelesaian yang adil atas tuntutan penambang terkait ganti rugi lahan mereka. (Sumber : Lapor Pak, Editor : KBO Babel)KBO Babel)
Comment