DETIKBABEL.COM, Pangkalpinang, Bangka Belitung — Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Bangka Belitung Raya menegaskan posisi kepemimpinannya dalam kerja kemanusiaan dengan membuka Posko Donasi Pakaian Layak Pakai sebagai respons cepat atas bencana yang melanda wilayah Sumatera. Langkah ini menjadi pernyataan sikap tegas organisasi: solidaritas tidak berhenti pada empati simbolik, tetapi diwujudkan melalui kerja nyata yang terukur, disiplin, dan bertanggung jawab untuk memastikan penyintas menerima bantuan yang layak dan tepat sasaran.
Dalam waktu singkat, posko KOHATI Bangka Belitung Raya menjelma menjadi simpul kemanusiaan utama mengonsolidasikan kader HMI, alumni, dan masyarakat umum dalam satu barisan solidaritas. Bantuan yang terkumpul tidak berasal dari limpahan tanpa makna, melainkan hasil seleksi sadar: bersih, layak pakai, dan menghormati martabat penerima. Pendekatan ini menegaskan citra KOHATI sebagai organisasi mahasiswa perempuan yang responsif sekaligus profesional dalam mengelola krisis.
Ketua KOHATI Cabang Bangka Belitung Raya, Niken Ardila, menegaskan bahwa aksi ini merupakan konsekuensi logis dari keberpihakan organisasi pada nilai-nilai kemanusiaan.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Donasi pakaian yang terkumpul adalah bukti bahwa kepedulian masih hidup dan bergerak. Kami memastikan seluruh bantuan disortir dengan standar kelayakan yang ketat dan disalurkan tepat sasaran kepada saudara-saudara kita di Sumatera yang terdampak bencana,” ujarnya, Minggu (14/11/2025).
Di lapangan, kerja kemanusiaan KOHATI berlangsung rapi dan sistematis. Kardus-kardus disusun teratur relawan bergerak dengan pembagian tugas yang jelas. Setiap potong pakaian diperiksa, dipilah berdasarkan kondisi dan ukuran, lalu dikemas sesuai kebutuhan penyintas. Prinsip yang dipegang tegas bahwa bantuan tidak hanya harus cepat tersalurkan, tetapi pantas diterima. Kualitas bantuan diposisikan sebagai bentuk penghormatan paling dasar terhadap martabat korban bencana.
Seorang anggota HMI yang terlibat langsung di posko, Rahma Salsabila, menyebut kegiatan ini sebagai ruang pendidikan kemanusiaan yang konkret bagi kader.
“Kami belajar bahwa solidaritas bukan reaksi sesaat yang berhenti di unggahan media sosial. Ada tanggung jawab moral untuk memastikan bantuan benar-benar sampai dan berguna. Di sinilah organisasi diuji bukan oleh retorika, tetapi oleh ketekunan dan konsistensi,” katanya.
Dari sisi tata kelola, KOHATI Cabang Bangka Belitung Raya menempatkan distribusi sebagai fokus utama. Jalur penyaluran dirancang agar tidak tersandera birokrasi yang memperlambat kerja kemanusiaan. Bantuan yang telah disortir dan dikemas disalurkan melalui jaringan kemanusiaan HMI serta mitra lokal di Sumatera, dengan skema yang menghindari penumpukan, meminimalkan risiko salah sasaran, dan memastikan akuntabilitas setiap paket.
Pendataan, dokumentasi, dan koordinasi lintas simpul dilakukan secara disiplin dan berkelanjutan. Setiap bantuan memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Dalam konteks ini, KOHATI Bangka Belitung Raya secara sadar membangun pencitraan berbasis kinerja bahwa organisasi yang tidak hanya peduli, tetapi juga cakap secara manajerial sebuah kualitas yang memperkuat legitimasi gerakan mahasiswa dalam kerja-kerja kemanusiaan.
Di tengah krisis yang kerap dijadikan panggung pencitraan instan, KOHATI memilih jalur berbeda dari memimpin dengan teladan. Aksi ini bukan sekadar karitatif, melainkan pernyataan politik-moral bahwa mahasiswa khususnya perempuan memiliki kapasitas kepemimpinan, ketelitian kerja, dan keberanian untuk hadir di garis depan saat krisis.
Ajakan untuk berkontribusi terus disuarakan kepada kader HMI, alumni, dan masyarakat luas baik berupa pakaian layak pakai maupun kebutuhan dasar lainnya. Ajakan ini bukan sekadar permohonan bantuan, melainkan undangan moral untuk terlibat dalam kerja kolektif yang berkelanjutan.
Di saat bencana merenggut rumah, harta, dan rasa aman, KOHATI Bangka Belitung Raya menegaskan satu pesan yang konsisten dan terukur sebagai misi kemanusiaan bekerja dijalankan dengan disiplin, dengan hati, dan dengan keberpihakan yang jelas.












