Advertisements
Advertisements

DETIKBABEL.COM, Pangkalpinang — Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bangka Belitung tahun 2025 menetapkan dr. Arinal Pahlevi, Sp.THT, MARS sebagai Ketua IDI Wilayah Babel yang baru. Sabtu (15/11/2025).

Ia terpilih setelah melalui proses pemilihan yang berlangsung dinamis, berhadapan dengan kandidat lainnya, dr. Andri Nurtito.

Kegiatan Muswil yang digelar di Grand Safran Pangkalpinang itu juga sekaligus menjadi momentum refleksi bagi internal IDI Babel pasca wafatnya Ketua IDI sebelumnya, almarhum dr. Adi Sucipto, Sp.B.

Ditemui usai sidang pleno pemilihan, dr. Arinal menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmennya untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.

“Salam sehat, salam satu idi. Saya dr. Arinal Pahlevi, spesialis dermatofenerologi dan estetika. Hari ini dalam Musyawarah Wilayah IDI Bangka Belitung, saya mendapatkan amanah terpilih sebagai Ketua Pengurus IDI Wilayah Bangka Belitung,” ujarnya.

Ia mengakui amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi kelanjutan perjuangan yang ditinggalkan sosok ketua sebelumnya, almarhum dr. Adi Sucipto. Baginya, dr. Adi adalah figur teladan yang sempurna.

“Beliau kalau diminta nilai 0 sampai 100, yang saya kenal nilainya 100. Saya tidak tahu nilai saya berapa. Jadi sebisa mungkin, prospek dan rencana-rencana pemikiran beliau yang baik akan kami teruskan,” lanjutnya.

 

Penguatan ke Dalam dan Kolaborasi ke Luar

Mengulas visi dan misi, dr. Arinal menegaskan bahwa tantangan utama IDI ke depan berada pada dua sisi: internal dan eksternal.

Di internal, perubahan regulasi—khususnya pasca terbitnya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17—mengubah banyak hal yang selama ini menjadi kewenangan organisasi profesi.

Salah satunya menyangkut perizinan praktik dokter yang kini dapat dilakukan tanpa rekomendasi dari IDI.

“Ini hal yang bisa melemahkan kalau kita lengah. Tapi aturan sudah demikian, kita adalah organisasi yang taat hukum. Maka penyiasatannya adalah bagaimana membuat anggota tetap merasa bagian dari IDI, tetap menoleh ke IDI, tetap merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Caption: dr. Arinal Pahlevi, Sp.THT (Ketua IDI Wilayah Babel)

Sementara untuk eksternal, ia menegaskan pentingnya memperluas kolaborasi dengan berbagai mitra: pemerintah, tenaga kesehatan lintas profesi, hingga sektor swasta.

Ia menekankan bahwa dalam skema pembangunan kesehatan nasional yang mengedepankan pendekatan *hexahelix*, profesi dokter adalah salah satu unsur penting yang harus aktif berperan serta.

 

Sikap IDI terhadap Kasus Kriminalisasi Dokter

Menanggapi pertanyaan terkait komitmen IDI dalam memperjuangkan anggotanya, termasuk kasus yang belakangan dialami dr. Ratna, dr. Arinal menilai dinamika tersebut tidak terlepas dari regulasi baru yang mengubah struktur pengawasan profesi.

“Semua itu imbas dari dinamika regulasi. Ada Majelis Disiplin Profesi yang keberadaannya sah dan mengeluarkan rekomendasi berdasarkan aturan yang berlaku. Kita tidak bisa minta ini itu untuk mengubah masa lalu. Yang bisa kita lakukan adalah memastikan yang terbaik bagi beliau ke depan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa IDI Wilayah Babel dan Pengurus Besar IDI sudah dan akan terus memberikan pendampingan serta mediasi.

“Insya Allah kami hadir untuk anggota. Kalau almarhum dr. Adi Sucipto sudah bikin garis, kita jaga jangan sampai kurang garis itu,” ucapnya.

Dengan komitmen tersebut, dr. Arinal berharap IDI Babel tetap kokoh sebagai organisasi profesi yang dihormati, relevan, dan bermanfaat bagi seluruh anggotanya serta masyarakat luas. (Sandy Batman/KBO Babel)