Pangkalpinang, detikbabel. com – KONDISI fasilitas publik di RSUP Dr. Ir. Soekarno Bangka Belitung kembali menjadi sorotan. Gerbang pos jaga di kawasan Jalan Lintas Timur Air Anyir rusak parah, dengan kaca pecah, pintu hancur, dan plafon runtuh. Fasilitas yang seharusnya menjadi garda depan pelayanan ini justru terbengkalai selama hampir dua tahun tanpa perbaikan.
Ketua DPW LSM TOPAN-RI Bangka Belitung, Muhamad Zen, mengkritik keras manajemen RSUP atas kelalaian menjaga aset negara. “Ini aset dari uang rakyat, kenapa dibiarkan rusak tanpa perbaikan?” ujarnya. Selain gerbang pos jaga, sejumlah fasilitas lain, seperti kursi taman di sepanjang trotoar, juga hilang tak tau rimbanya.
Kerusakan ini dinilai melanggar aturan pengelolaan barang milik negara sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2008 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Kelalaian tersebut mencerminkan buruknya tata kelola yang berpotensi merugikan negara.
Zen mendesak Pj Gubernur Bangka Belitung untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna mendata seluruh aset rumah sakit yang diduga terbengkalai. Ia juga meminta transparansi penggunaan anggaran pemeliharaan. “Publik berhak tahu ke mana dana perawatan aset ini dialokasikan,” tegasnya.
Kerusakan fasilitas ini mencoreng citra RSUP sebagai rumah sakit rujukan utama di Babel. Masyarakat berharap tindakan segera dari pemerintah dan manajemen untuk memulihkan kondisi fasilitas publik serta kepercayaan masyarakat.
Zen menegaskan bahwa jika tidak ada langkah konkret, pihaknya akan melaporkan masalah ini kepada Pj Gubernur Bangka Belitung dan DPRD Provinsi untuk menuntut pertanggungjawaban. Ia juga meminta pemerintah daerah memberikan sanksi tegas kepada pihak manajemen RSUP jika terbukti lalai.
“Ini bukan hanya soal perawatan fisik, tetapi juga soal komitmen pengelolaan aset negara yang seharusnya menjadi contoh bagi fasilitas publik lainnya,” kata Zen.
Masyarakat dan aktivis berharap, sidak oleh Pj Gubernur tidak hanya berhenti pada pendataan, tetapi juga diikuti dengan rencana perbaikan yang jelas dan terukur. Selain itu, penting untuk memastikan aset lain di rumah sakit tidak mengalami nasib serupa.
Langkah perbaikan yang nyata akan menjadi bukti bahwa pemerintah dan manajemen RSUP serius menjaga amanah rakyat. Sebaliknya, jika kelalaian terus terjadi, kepercayaan terhadap institusi kesehatan milik pemerintah akan semakin tergerus.
Kini, semua mata tertuju pada tindakan yang akan diambil pemerintah daerah dan pihak terkait. Apakah mereka akan bertindak cepat untuk menyelamatkan aset negara, atau justru membiarkan masalah ini berlarut-larut? Hanya waktu yang akan menjawab@ red.
Comment