Caption : Rumah kediaman dijadikan tempat penampungan pasir timah oleh kolektor timah
DETIKBABEL.COM, Mentok – Sosok Yongki, kolektor timah yang sebelumnya ramai diberitakan karena diduga terlibat dalam aktivitas penampungan timah ilegal dan solar, kini dikabarkan “tiarap” alias menepi dari aktivitasnya. Rabu (23/7/2025).
Informasi ini dihimpun dari sumber terpercaya jaringan media, Selasa (22/7/2025), yang menyebut langkah tersebut dilakukan atas perintah langsung dari atasannya, Ahyan.
“Katanya sih Yongki disuruh tiarap dulu sama bosnya Ahyan, karena pemberitaan lagi viral,” ungkap narasumber dengan inisial KM saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ahyan sendiri dikenal cukong timah sebagai pemain lama dalam dunia perdagangan timah ilegal di wilayah Mentok.
Pria yang berdomisili di Gang Sekip itu diduga memiliki jaringan pengumpul dan kolektor timah yang bekerja di bawah komandonya. Yongki hanyalah salah satu di antaranya.
“Selain Yongki, masih ada anak buah Ahyan yang lain. Mereka juga membeli timah dari Laut Enjel dan Selindung, baik dari TI rajuk maupun TI sebu,” tambah KM.
Dugaan keterlibatan Ahyan dan anak buahnya dalam skema peredaran timah ilegal menguat setelah sejumlah laporan menyebut adanya transaksi rutin dan terbuka, bahkan seolah-olah telah mengantongi izin resmi.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Yongki disebut terang-terangan mengumpulkan timah dan solar tanpa merasa terganggu oleh aparat penegak hukum.
Langkah “tiarap” ini diduga sebagai strategi meredam sorotan publik dan menghindari atensi aparat penegak hukum yang mulai mengendus skema besar di balik peredaran timah ilegal di kawasan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Ahyan maupun Yongki terkait informasi ini. Namun, sejumlah pihak mendesak agar aparat penegak hukum bergerak cepat menelusuri jaringan yang diduga telah lama bermain di balik aktivitas pertimahan ilegal.
Aktivitas kolektor ilegal seperti yang dilakukan Yongki dan kelompoknya bukan hanya merusak tatanan hukum, tetapi juga merugikan negara dan menciptakan ketimpangan di sektor pertambangan rakyat.
Saat publik terus bertanya-tanya, kini semua mata tertuju pada langkah aparat: apakah akan dibiarkan, atau dibongkar habis-habisan? (Yopi Herwindo/KBO Babel)