Pangkalpinang, Bangka.Deti Babel – Kawasan Bangka Trade Center (BTC) dan Ramayana Pangkalpinang semakin hari semakin menyita perhatian warga setempat dan pemerintah. Pasalnya, kondisi kawasan ini tampak semrawut akibat lapak penjual yang menjamur hingga menyulitkan pejalan kaki dan pengendara. Anggota DPRD Kota Pangkalpinang dari Fraksi PKS, Rio Setiadi, mengungkapkan keprihatinannya dan menyerukan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera mengambil tindakan konkret dalam penataan kawasan tersebut.
Rio Setiadi meminta agar kepala daerah menunjukkan ketegasan dalam menghadapi permasalahan ini. Ia berharap ada progres yang dapat diukur dari upaya penataan ini, dengan memperhatikan kesejahteraan para pedagang dan kenyamanan pengguna jalan. Baginya, penanganan masalah ini harus dilakukan dengan bijak untuk menghindari dampak merugikan masyarakat.
“Ini permasalahan yang sudah berlangsung lama dan terus berlanjut, meskipun sudah berganti kepala daerah. Dampaknya semakin banyak kendaraan, dan masalah kemacetan semakin parah,” tegas Rio Setiadi.
Kendati demikian, Rio Setiadi juga menggarisbawahi pentingnya pembenahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penanganan yang efektif harus memperhitungkan dampaknya pada para penjual dan pengguna jalan.
“Situasi ini telah membuat masyarakat yang harus melintasi kawasan BTC dan Ramayana setiap hari merasakan beban yang berat. Dulu kawasan ini memiliki dua arus lalu lintas, tetapi sekarang hanya ada satu arah yang juga penuh dengan kendaraan. Pedagang yang berjualan pun semakin memenuhi badan jalan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Pangkalpinang, Andika Saputra, menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan perbaikan tata kelola kawasan BTC dan Ramayana Pangkalpinang. Meskipun menghadapi kendala anggaran dari APBD yang terbatas, pemerintah tetap berusaha mencari solusi.
Andika mengingatkan bahwa penertiban tanpa persiapan sarana dan prasarana baru dapat menimbulkan masalah baru. Pemerintah harus memperhatikan bahwa pedagang bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga mencari solusi atas dilema yang dihadapi oleh pemerintah.
Pemerintah Kota Pangkalpinang juga telah mencoba mengajukan anggaran untuk sarana dan prasarana baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Harapannya, jika usulan ini disetujui oleh Kementerian Perdagangan, pemerintah dapat membangun fasilitas baru yang dapat menampung para pedagang.
Namun, yang menjadi tantangan utama adalah memastikan bahwa kawasan BTC dan Ramayana tidak akan kembali ditempati oleh pedagang ilegal setelah pemindahan mereka ke lokasi baru. Dengan demikian, komunikasi yang baik antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat umum adalah kunci dalam menyelesaikan masalah ini dengan baik.
Penataan kawasan BTC dan Ramayana Pangkalpinang adalah perjuangan yang kompleks, tetapi dengan kerjasama yang baik, kesadaran masyarakat, dan tindakan yang tepat, kawasan ini dapat kembali menjadi tempat yang tertib dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat. (Sumber : Bangka Pos, Editor : KBO Babel)
Comment