Detikbabel.com, Pangkalpinang – Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, yaitu Syifa Nandini Girfita, Rakha Piadika, M. Ressi Rabsanjani, Andika Saputra, dan Haris Azhari Ramadhan, di bawah bimbingan Bapak Zikri Wahyuzi, S.T., M.Kom, berhasil menciptakan inovasi digital bernama Cualify. Senin (20/10/2025).
Platform berbasis kecerdasan buatan (AI) ini dikembangkan untuk mengenali, mendokumentasikan, sekaligus menciptakan motif Batik Cual baru secara otomatis sebagai upaya pelestarian budaya lokal Bangka Belitung melalui teknologi.
Inovasi ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) yang berhasil lolos pendanaan tahun 2025 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa ide kreatif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung mampu bersaing secara nasional dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi yang relevan dengan isu pelestarian budaya lokal.
Cualify berfokus pada penerapan Artificial Intelligence untuk menggabungkan unsur budaya dan teknologi modern dalam pelestarian Batik Cual.
Melalui sistem ini, pengguna dapat mengunggah foto kain atau gambar motif Batik Cual untuk diidentifikasi jenis motifnya, sekaligus mempelajari filosofi dan sejarah di baliknya.
Tak hanya itu, Cualify juga menyediakan fitur generasi motif baru secara otomatis, di mana pengguna dapat menciptakan variasi maupun rancangan baru dari motif-motif yang sudah ada.
Sistem ini memanfaatkan integrasi dua model AI canggih, yaitu YOLOv11n untuk klasifikasi citra motif batik dan StyleGAN2-ADA yang dikombinasikan dengan Diffusion Model untuk menghasilkan desain baru yang orisinal namun tetap mempertahankan ciri khas Batik Cual. Melalui pendekatan ini, Cualify tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu dokumentasi, tetapi juga sebagai ruang eksplorasi kreatif yang membuka peluang inovasi desain batik berbasis data.
“Cualify bukan sekadar website biasa, melainkan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang sebagai ruang interaktif untuk belajar, mengenal, dan berkarya dengan Batik Cual. Melalui teknologi ini, masyarakat terutama generasi muda didorong untuk tidak hanya mengenal warisan budaya Bangka Belitung, tetapi juga ikut berinovasi menciptakan motif baru yang tetap berakar pada nilai tradisi,” ujar Ketua Tim yang akrab disapa Syifa.
Ia menambahkan bahwa dengan fitur ‘Generate – Free Prompt’, pengguna dapat menulis deskripsi sederhana dan sistem AI akan menghasilkan rancangan motif sesuai deskripsi tersebut.
“Dengan begitu, tradisi tidak berhenti di masa lalu, tapi terus hidup dalam bentuk digital yang baru,” lanjutnya.
Melalui platform ini, tim berharap dapat memperkuat literasi visual dan digitalisasi Batik Cual, membantu para pengrajin dan desainer lokal menciptakan inovasi motif, sekaligus memperluas akses terhadap warisan budaya melalui teknologi. Ke depan, Cualify direncanakan untuk dikembangkan lebih lanjut dengan basis data yang lebih besar serta sistem AI yang lebih adaptif terhadap tren dan kebutuhan pengguna. (Detikbabel.com/red*)





