Andi Kusuma–Budiyono Unggul di Survei Jelang Pilkada Ulang Bangka 2025

Advertisements
Advertisements

DETIKBABEL.COM, BANGKA — Satu bulan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang Kabupaten Bangka, suhu politik kian memanas. Lima pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati resmi bersiap menguji peruntungan di ajang demokrasi yang akan digelar pada 27 Agustus 2025. Kamis (14/8/2025).

Dari lima kontestan, pasangan **Andi Kusuma–Budiyono** yang mengusung jargon *Abdi Nabat* tercatat memimpin dalam hasil survei terbaru Jaringan Media Pemantau Pemilu Independen (JMPPI) Bangka Belitung.

Survei ini dilakukan pada Juli 2025 di 81 desa/kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan dengan melibatkan 1.000 responden.

Metode yang digunakan adalah *stratified random sampling*, sehingga setiap wilayah mendapat proporsi representasi yang seimbang. Hasilnya, pasangan nomor urut 4 Andi Kusuma–Budiyono mengantongi **33% elektabilitas**, unggul jauh dari para pesaingnya.

 

Hasil Lengkap Survei Elektabilitas

 

1. **Andi Kusuma–Budiyono**: 33%

 

2.**Naziarto–Usnen**: 20%

 

3. **Rato Rusdiyanto–Ramadian**: 19%

 

4. **Feri Insani–Sahbudin**: 16%

 

5. **Aksan Visyawan–Rustam Jasli**: 12%

Menariknya, survei JMPPI tak hanya mengukur elektabilitas, tetapi juga popularitas dan *liketabilitas* atau tingkat kesukaan publik terhadap calon. Dalam tiga kategori tersebut, Andi–Budiyono konsisten berada di posisi teratas.

Pilkada Ulang, Momentum Uji Kecerdasan Politik Rakyat

Pilkada Ulang Bangka 2025 menjadi ajang yang sarat makna. Pada Pilkada sebelumnya, paslon tunggal bahkan tumbang melawan kotak kosong, menegaskan bahwa kedaulatan rakyat benar-benar bekerja.

Momentum ini dinilai penting karena memberi kesempatan baru bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang dinilai mampu membawa kesejahteraan. Tingkat partisipasi dan kesadaran politik publik akan kembali diuji, apalagi konstelasi kali ini diwarnai oleh kompetisi ketat antarfigur populer.

 

Kontestasi Paslon Populer, Persaingan Kian Ketat

Menurut pengamat politik daerah, paslon populer biasanya memiliki basis dukungan militan dan akses jaringan kampanye yang luas.

Persaingan antarfigur semacam ini kerap memicu manuver politik intens, dari konsolidasi akar rumput hingga serangan isu strategis di ruang publik.

Jika tren survei bertahan, Andi Kusuma–Budiyono punya peluang besar memenangi Pilkada Ulang. Namun, politik selalu dinamis. Perubahan bisa terjadi bahkan di minggu terakhir sebelum pencoblosan,” ujar seorang analis politik lokal.

 

Tantangan Satu Bulan Terakhir

Meski memimpin, pasangan Andi–Budiyono masih harus mengamankan dukungan dan mengantisipasi strategi kejutan dari rival.

Dukungan 33% berarti masih ada 67% pemilih yang potensial diperebutkan.

Dengan sisa waktu satu bulan, intensitas kampanye diprediksi meningkat tajam.

Masyarakat akan disuguhi adu gagasan, janji pembangunan, dan penampilan politik yang menguji kemampuan setiap paslon meyakinkan publik.

Satu hal pasti, Pilkada Ulang Bangka 2025 bukan sekadar pesta demokrasi, melainkan ajang pembuktian: sejauh mana rakyat Bangka mampu menentukan masa depan daerahnya dengan cerdas dan kritis. (Mung Harsanto/KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *