DETIKBABEL.COM, Bangka Belitung — Suasana politik di Kabupaten Bangka terus memanas menjelang Pilkada Ulang 2025. Namun di tengah hiruk-pikuk itu, nama **Aksan Visyawan** semakin menguat sebagai figur yang diyakini banyak warga desa mampu membawa perubahan nyata, bukan sekadar janji. Senin (4/8/2025).
Pada Minggu (3/8), Aksan yang berpasangan dengan Rustam Jaseli kembali turun ke basis masyarakat akar rumput. Dalam kunjungan kampanyenya ke lima desa, yaitu Mendo, Sleman, Kota Kapur, Riding Panjang, dan Penagan, gelombang dukungan rakyat mengalir deras. Namun, bukan janji-janji politik yang membuat warga yakin—melainkan rekam jejak dan kesetiaan Aksan yang selama ini telah nyata mereka rasakan.
“Pak Aksan orangnya baik. Selama ini kami lihat beliau selalu cepat bantu kalau warga butuh, apalagi kalau urusan sakit atau anak sekolah,” ujar Wahab, warga Desa Penagan.
Warga menyebut Aksan bukan sekadar politisi biasa. Empat kali berturut-turut dipercaya duduk di DPRD Provinsi Babel, bagi masyarakat adalah bukti kuat bahwa Aksan telah konsisten membela rakyat kecil. Sosoknya dikenal responsif dan tak segan turun tangan langsung jika ada warga yang kesusahan.
Hal itu dibenarkan oleh Ropinah, seorang warga Desa Mendo. Ia menyebut, Aksan kerap membantu biaya pengobatan warga yang dirujuk ke rumah sakit.
“Kalau dengar warga sakit, Pak Aksan langsung gerak. Beliau nggak nunggu diminta. Kami ini orang kampung, nggak banyak yang ngerti prosedur, tapi beliau bantu urus semua,” tuturnya.
Kesan mendalam terhadap Aksan juga dirasakan oleh seorang ibu paruh baya yang menyatakan harapannya agar Aksan bisa memperjuangkan program kesehatan dan pendidikan gratis serta optimalisasi sektor pertanian desa.
“Pak Aksan ini orangnya merasuk ke hati, pak. Pas dia datang tadi, langsung terasa ada harapan di wajah warga,” ucapnya penuh haru.
Simbol Perjuangan Rakyat Arus Bawah
Jargon kampanye “Arus Baru” yang diusung Aksan-Rustam ternyata punya makna mendalam bagi masyarakat desa. Bagi mereka, “Arus Baru” adalah simbol dari semangat rakyat kecil untuk bangkit, dan membangun desa dari pinggiran.
Imron, salah satu tokoh pemuda desa, menilai Aksan bukan hanya representasi politisi yang punya empati tinggi, tapi juga pemimpin yang siap bekerja untuk membenahi kebijakan dari akar.
“Pak Aksan itu paham betul kondisi kami. Nggak cuma dateng pas kampanye. Beliau sering bantu tanpa gembar-gembor,” ungkapnya.
Rekam Jejak yang Menyelamatkan
Dalam dialog kampanyenya di Desa Rambak, Kamis (31/7) lalu, Aksan mengisahkan pengalamannya menyelamatkan sebuah keluarga di Sungailiat yang hampir menjual tanah untuk biaya berobat.
Berkat intervensinya dan penggunaan skema BPJS PBI dari pemerintah, keluarga itu akhirnya bisa menjalani perawatan tanpa kehilangan tanah mereka.
“Ketika bicara soal nyawa, tak ada tawar-menawar. Itu hak dasar warga yang harus dijamin negara,” ujar Aksan tegas.
Aksan menegaskan, jika terpilih menjadi Bupati Bangka, ia bersama Rustam berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan gratis dan memperkuat program perlindungan sosial lainnya.
“Kita ingin buat warga merasa aman. Kalau sakit, mereka tahu harus ke mana dan yakin akan ditolong tanpa ribet,” lanjut politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dari Dewan ke Eksekutif: Melanjutkan Pengabdian
Berpasangan dengan Rustam Jaseli, sosok entrepreneur muda asal Mendo Barat yang sukses di Kalimantan, pasangan ini dianggap sebagai kolaborasi ideal—perpaduan antara pengalaman legislatif dan kekuatan eksekusi lapangan.
Diusung oleh PKS dan PPP, pasangan ini kini menjelma sebagai kekuatan alternatif dalam kontestasi Pilkada Bangka 2025.
“Empat periode di DPRD cukup jadi bukti kalau Aksan bukan sekadar janji. Sekarang saatnya dia bawa pengabdian itu ke kursi bupati,” pungkas Wahab, diamini oleh puluhan warga yang hadir dalam kampanye terbuka hari itu. (Julian/KBO Babel)
