DETIKBABEL.COM, PANGKALPINANG — Suasana Car Free Day (CFD) di Taman Dealova, Minggu pagi (13/7/2025), tampak lebih semarak dari biasanya. Ribuan warga tumpah ruah berolahraga, berbelanja di lapak UMKM, dan menikmati pagi cerah di pusat keramaian kota.
Di tengah kerumunan itu, sosok bakal calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin—akrab disapa Prof Udin—hadir menyapa warga tanpa sekat. Didampingi sang istri, Prof Udin menelusuri deretan pedagang kecil, berdialog santai, dan menyerap langsung aspirasi masyarakat dari akar rumput.
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa bertemu langsung dengan pelaku UMKM yang luar biasa semangatnya. Mereka inilah yang menjaga denyut ekonomi kota ini. Kita harus perkuat, kita dukung,” ucap Prof Udin dengan penuh semangat.
Bagi Prof Udin, CFD bukan hanya tempat olahraga semata, melainkan ruang publik yang bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat.
Ia menekankan pentingnya membuka ruang-ruang seperti ini agar UMKM bisa tumbuh dan masyarakat bisa merasa dilibatkan dalam pembangunan.
“Pangkalpinang tidak akan maju kalau hanya dibangun dari balik meja. Kita harus melihat langsung, mendengar rakyat, dan bersama-sama mencarikan solusi,” tegasnya.
Kehadiran Prof Udin pun mendapat sambutan hangat dari warga. Yan Din (50), seorang warga yang mengikuti CFD, mengungkapkan harapannya terhadap sosok teknokrat ini.
“Ya, harus turun ke bawah. Mungkin dengan cara itu, akan timbul simpati, sehingga mau mendukung, tentu. Harapannya, Profesor kan seorang teknokrat, korupsi, nepotisme itu memang harus hilang. UMKM ini ya harus diperhatikan benar-benar,” ujar Yan Din.
Senada dengan itu, Yanti, penjual makanan ringan di CFD, merasa senang karena didatangi langsung oleh calon pemimpin yang tulus mendengar.
“Baru kali ini ada calon wali kota yang benar-benar tanya kami butuh apa,” tuturnya.
Prof Udin menyebut pendekatannya sederhana: menyusun program berdasarkan kebutuhan riil masyarakat. Menurutnya, pembangunan harus dimulai dari mendengar, bukan memerintah. Dari lapangan, bukan ruang rapat. Dan dari rakyat, bukan elite semata.
“Kalau kita ingin kota ini kuat, maka pondasinya harus dibangun bersama warganya,” tutup Prof Udin. (KBO Babel)