Ziarah Kebudayaan: Tokoh-Tokoh Riau Kunjungi Astana Girilayu dan Mangadeg Bersama Keluarga Mangkunegaran

DETIKBABEL.COM, SOLO – Dalam semangat pelestarian budaya dan penghormatan terhadap leluhur, sejumlah tokoh dari Provinsi Riau melakukan kunjungan istimewa ke Astana Girilayu dan Astana Mangadeg, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Rabu malam (25/6). 

Kunjungan ini diprakarsai oleh Willy Lesmana Putra, sebagai bagian dari keluarga besar Mangkunegaran, dengan diikuti oleh beberapa tokoh masyarakat Riau, antara lain Dahen Tawakal (Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis), Solihin (Tokoh Pelestarian Alam Riau), serta Beng Sabli (Tokoh Muda Riau).

Rombongan tersebut hadir dalam rangka menghadiri perayaan Malam Satu Suro di Pura Mangkunegaran Solo, sekaligus melakukan ziarah spiritual ke kompleks makam raja-raja Mangkunegaran.

Alhamdulillah kami mendapat kesempatan luar biasa diundang oleh Pak Willy untuk berkunjung ke Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Ini kehormatan besar bagi kami dari Pulau Sumatera, bisa berkunjung langsung kesini (Solo),” ujar Dahen Tawakal.

Dalam keterangannya, Dahen menekankan pentingnya menjaga dan menghargai warisan sejarah dan budaya serta menghormati jasa para pahlawan nasional, terutama mereka yang berasal dari Mangkunegaran. Ia berharap nilai-nilai luhur para pahlawan tersebut bisa ditanamkan kepada generasi muda di Riau.

Solihin, sebagai tokoh pelestarian lingkungan dan budaya dari Riau, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan ini. Baginya, menghormati jasa-jasa pahlawan nasional dengan berziarah ke makam para pendiri dan pemimpin (raja-raja) Mangkunegaran adalah bagian dari tanggung jawab moral generasi penerus.

Kita wajib menghormati para pendiri bangsa. Apa yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan mereka. Ziarah ini adalah bentuk rasa syukur dan penghargaan,” kata Solihin.

Lebih lanjut, Solihin mengajak generasi muda, khususnya Generasi Z, untuk tidak melupakan akar budaya di tengah derasnya arus modernisasi.

Jangan pernah melupakan pondasi bangsa. Sebesar apa pun kemajuan teknologi, identitas budaya adalah jati diri kita,” tambahnya.

Sementara itu, Beng Sabli, mewakili kalangan muda Riau, mengaku terinspirasi oleh semangat para leluhur yang telah meletakkan dasar bagi Indonesia merdeka.

Sebagai anak muda, kami merasa tergerak untuk meneruskan perjuangan dan menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan kepada kami,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Willy Lesmana Putra menyampaikan bahwa tradisi nyekar ke makam para leluhur adalah kebiasaan keluarga Mangkunegaran setiap kali mereka “mudik” ke Solo.

Ini bukan sekadar ziarah. Ini adalah bentuk penghormatan dan Penghargaan serta menjadi pengingat kepada kita semua akan tanggung jawab kita menjaga budaya dan sejarah,” jelas Willy.

Astana Mangadeg dan Astana Girilayu sendiri merupakan kompleks pemakaman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para pemimpin Mangkunegaran dari Mangkunegara I hingga Mangkunegara IX. Di sinilah nilai-nilai spiritual, sejarah dan budaya Jawa dijaga dengan penuh khidmat oleh keluarga besar Mangkunegaran dan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya ziarah budaya sebagai sarana mempererat nilai-nilai penghormatan, lintas wilayah, dan lintas generasi, menjaga warisan sejarah dan budaya Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *